Liputan6.com, Turin - Presiden Asosiasi Sepak Bola Italia, Damiano Tommasi menyebut sulit mengetahui waktu kembalinya Serie A. Sebab, wabah virus corona covid-19 masih menjadi momok menakutkan di Eropa, khhususnya Italia.
Italia merupakan negara Eropa yang terkena dampak paling besar akibat pandemi virus corona covid-19. Tercatat, ada 41.035 kasus, 3.405 orang Italia sudah meninggal dunia akibat penyakit ini.
Advertisement
Karena hal tersebut, Serie A pun dihentikan hingga 3 April 2020. Namun, melihat situasi di Italia, Tommasi menyebut hal tersebut tak mungkin dilakukan.
"Saya tidak tahu. Saya lebih suka mengatkan itu tidak akan dilanjutkan sampai tanggal tertentu, ketimbang bicara menunjuk hari yang sudah ditentukan," ucap Tommasi, seperti dikutip dari Football Italia.
Ketika virus corona covid-19 berakhir, Tommasi menyebut Serie A akan menjadi akhir dari mimpi buruk warga Italia.
"Saya berharap (virus corona) segera hilang. Ketika bola bergulir lagi, kita akan keluar dari mimpi buruk ini," kata pria berusia 45 tahun tersebut.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Sulit Prediksi
Kendati demikian, Tommasi menyebut dirinya tidak bisa memastikan virus corona berakhir. Dia hanya berharap tidak ada banyak pemain di Serie A yang terjangkit wabah ini.
Virus Corona sudah menjalar ke pemain bola di Italia. Sebut saja bek Juventus, Daniele Rugani yang sudah dinyatakan positif tertular COVID-19.
"Di Spanyol, skuat Valencia sebanyak 35 persen sudah terinfeksi. Ini berarti sepak bola harus diperhatikan dnegan baik," ujarnya.
"Sebab, mereka belum menghapus semua virus corona yang bisa jadi ada di pusat pelatihan klub di Italia," kata Tommasi melanjutkan.
Advertisement
Juventus Masih di Puncak Klasemen
Sebelum Serie A ditunda, Juventus berada di puncak klasemen. Si Nyonya Tua unggul satu poin dari Lazio.