Waspadai Gejala Virus Corona Covid-19, Ini Penjelasan Gugus Tugas

Pandemi virus Corona Covid-19 masih menjadi momok. Namun, masyarakat diminta tidak panik dan tetap waspada.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Mar 2020, 16:32 WIB
Calon penumpang kereta api mengenakan masker saat berada di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (31/01). Dalam rangka pencegahan Virus Corona, PT Kereta Api Indonesia (persero) melakukan sosialisasi kepada penumpang dengan membagi-bagikan masker di stasiun Gambir. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta- Pandemi virus Corona Covid-19 masih menjadi momok. Namun, masyarakat diminta tidak panik dan tetap waspada.

Untuk itu, perlu mengetahui gejala-gejala awal virus Corona Covid-19 yang punya nama lengkap Corona virus disease (Covid)-19 ini. Hal ini agar kita bisa melakukan tindakan preventif.

Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 bentukan Pemerintah RI, Wiku Adisasmito menjelaskan bagaimana gejala yang timbul saat seseorang mulai diserang virus Corona atau covid-19.

"Gejala berawal demam. Demam itu reaksi tubuh untuk melawan. Kemudian biasanya tinggi sampai 38 derajat," tutur Wiku di Kantor Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (18/3/2020).

Setelah itu, kata Wiku, biasanya gejala Corona Covid-19 diikuti batuk kering dan sesak napas. "Kalau ada gejala itu, maka harus waspada," ujarnya.

Saksikan Video Terkait Virus Corona di Bawah Ini


Tubuh Akan Melawan

Ilustraasi foto Liputan 6

Menurut Wiku, tubuh akan berupaya melawan kehadiran Covid-19. Bagi penderita dengan kondisi fisik yang sehat, data tahan tubuh sebagai antibodi akan dapat menekan pertumbuhan Covid-19 sebagai antigen.

"Kondisi tubuh yang baik maka akan naik kembali. Kalau berperang, maka akan menang dan sembuh. Belum tentu orang itu sadar terinfeksi virus ini," katanya.

Perlindungan Bagi yang Punya Penyakit

Untuk itu, Wiku melanjutkan, virus Corona Covid-19 lebih rentan berkembang ke tubuh seseorang yang telah memiliki penyakit sebelumnya. Sebab, daya tahan tubuhnya terbebani dengan sejumlah penyakit yang ada.

"Risikonya untuk orang-orang yang terkena, khususnya yang memiliki daya tahan tubuh rendah atau riwayat penyakit lainnya yang dapat memperburuk keadaan," ujarnya.


Jangan Panik

Maka itu, Wiku sekali lagi menegaskan agar masyarakat yang dalam kondisi sehat tidak panik. Karena, itu tadi, orang yang sehat akan memiliki antibodi akan dapat menekan pertumbuhan covid-19 sebagai antigen.

Kalau kita pahami, masyarakat umum banyak yang sehat dan tidak sakit lainnya, maka tidak perlu panik. Khusus yang memiliki penyakit lainnya, itu yang memerlukan perlindungan," Wiku menandaskan.


32 Orang Meninggal

Juru Bicara Indonesia untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengungkapkan, hingga hari Jumat, 20 Maret 2020 siang, jumlah kasus positif COVID-19 mencapai 369. Angka ini bertambah 60 dari jumlah hari sebelumnya.

Jumlah pasien yang meninggal akibat Covid-19 juga bertambah. Data terkini menyebutkan 32 orang meninggal dunia.

"Ada penambahan satu kasus yang sembuh, sehingga jumlah total kasus yang sembuh menjadi 17," kata Yuri dalam konferensi persnya di Jakarta, Jumat (20/3).


Rentang Usia

Dia menjelaskan, beberapa kasus yang meninggal karena Covid-19 berada pada bentang usia 45-65 tahun. Namun, ada juga yang berusia 37 tahun.

"Kita perhatikan maka seluruhnya punya penyakit pendahulu atau kumorbid, dan sebagian besar diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung kronis. Beberapa lainnya adalah penyakit paru obstruksi menahun," tandas Yurianto.

(Nanda Perdana/Giovani Dio Prasasti/Mevi Linawati)

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya