Liputan6.com, Jakarta - Produsen mobil listrik Tesla akhirnya menutup pabrik perakitannya untuk sementara waktu, guna pengendalian wabah Corona Covid-19. Padahal, jenama asal Amerika Serikat ini tadinya enggan menghentikan produksinya karena menganggap bisnisnya sangat relevan di wilayah tersebut.
Melansir Carscoops, perusahaan milik Elon Musk ini akhirnya bakal menutup pabriknya di Fremont, mulai Senin (23/3/2020). Langkah ini, setelah serangkaian pertemuan dengan pejabat lokal, negara bagian, dan federal.
Advertisement
"Meskipun telah mengambil semua tindakan pencegahan kesehatan yang diketahui, operasi yang berkelanjutan di lokasi tertentu telah menimbulkan tantangan bagi karyawan kami, keluarga mereka dan pemasok kami," kata Tesla dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, enam "kabupaten" di wilayah San Francisco Bay ini telah mengeluarkan peraturan lockdown, awal pekan ini dan menyatakan hanya bisnis penting yang bisa tetap aktif.
Sedangkan merek mobil asal California ini menjaga agar pabriknya tetap beroperasi, sehingga Sheriff County Alameda untuk mengumumkan bahwa Tesla bukan bisnis yang penting dan harus menutup pabriknya di Fremont.
Tesla sendiri akan melanjutkan pengiriman selama periode lockdown, karena sedang dalam proses menerapkan "pengiriman tanpa sentuhan" kepada pelanggan melalui aplikasi smartphone perusahaan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pengiriman tanpa sentuhan
Pemilik Tesla baru akan dapat membuka kunci mobil dengan aplikasi, menandatangani dokumen yang tersisa yang telah ditempatkan di dalam mobil, dan mengembalikannya ke lokasi drop-off di tempat.
Selain itu, fasilitas perakitan Tesla di New York juga akan menangguhkan produksi, kecuali untuk suku cadang dan pasokan yang diperlukan untuk layanan, infrastruktur, dan rantai pasokan kritis.
Advertisement