Liputan6.com, Jakarta - Priscilla “Thathie” Hertati Lumban Gaol menjadi salah satu bintang besar di dunia seni bela diri yang mewakili Indonesia. Banyak yang berharap ia bisa menjadi Juara Dunia wanita pertama dalam ranah seni bela diri campuran dari tanah air.
Kini, ia telah mengantongi rekor 7-4, dan meraih empat kemenangan dari lima laga terakhirnya. Raihan tersebut menempatkan dirinya dalam jajaran elit atlet wanita yang berkompetisi dalam divisi atomweight One Championship. Priscilla bahkan telah menyampaikan harapannya untuk bisa menantang "Unstoppable" Angela Lee – penguasa divisi atomweight saat ini.
Advertisement
Namun sebelum bisa berada pada posisi seperti sekarang, Priscilla sempat mengalami masa berat. Dua laga awalnya di One Championship berujung pada kekalahan.
“Di awal pertandingan Priscilla sempat kalah beberapa kali dan itu wajar karena Priscilla waktu itu baru mengenal mixed martial arts dan masih awam dengan dunia olahraga ini," tutur Teguh Wartana, pelatih Priscilla di Siam Training Camp.
"Selanjutnya, saya sebagai pelatih beserta Siam TC dan management mulai memberi masukan step by step mau mengajarkan, membahas kekurangan, mana yang harus diperbaiki dan dia termasuk fighter yang bisa cepat mengikuti arahan dari pelatih dan tim management,” tambahnya dalam rilis yang diterima Liputan6.com.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Atlet Yang Bertanggung Jawab
Teguh merupakan praktisi wushu yang juga turut aktif dalam skena bela diri tanah air. Pertemuan dengan Priscilla menjadi sebuah awal baru bagi atlet kelahiran Dolok Sanggul, 31 tahun silam. Kariernya terus melejit hingga bisa menyumbangkan berbagai prestasi, termasuk mempersembahkan medali perunggu SEA Games 2019 dari cabang kickboxing.
Menurut Teguh, sosok Priscilla termasuk atlet yang tegas dan bertanggung jawab dalam membagi kesibukan sebagai atlet dan kehidupan sosial.
“Dalam artian apapun yang dikasih pelatih, dia akan terapkan tanpa mengeluh sedikitpun. Saat waktu latihan ya latihan. Dia termasuk atlet yang bertanggung jawab.”
Untuk mencapai prestasi tertinggi dalam kancah seni bela diri campuran, masih ada banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan Priscilla, termasuk meningkatkan kemampuan dalam bertarung stand up maupun ground.
Berbekal pengalaman yang ia dapatkan dari wushu serta kickboxing, Priscilla merupakan atlet handal dalam duel striking. Ia kini tengah menantikan kembali laga di depannya sambil menjalani masa penyembuhan atas cedera jari yang ia alami.
“Kita sebagai tim pelatih dan tim management merencanakan kedepannya untuk Priscilla selalu bertanding, bertanding, dan bertanding untuk menang, menang, dan menang. Tentunya suatu kebanggaan dia bisa bertanding di title fight untuk sabuk kelas atomweight.
"Pekerjaan rumah bagi Priscilla saat ini ada banyak ya. Apalagi pasca operasi jempol tangan kanannya. Untuk skill ground, serta stamina harus ditambah lagi. Tapi dia punya kelebihan striking karena dia seorang striker. Jadi dia lebih matang dalam striking dan duel stand up.”
Advertisement
Ajang One Championship Berikutnya
Di tengah situasi global yang disebabkan oleh meluasnya COVID-19, ajang One Championship pada bulan April hingga pertengahan Mei akan diselenggarakan di tempat tertutup tanpa penonton.