Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan mengerahkankan lebih dari 700 tenaga kerja untuk merampungkan persiapan pembangunan Ruman Sakit Darurat Covid-19 (virus corona) di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.
"Kami mengerahkan tenaga kerja sekitar 700 orang lebih guna menyelesaikan pembangunan RS Darurat Covid 19 di Wisma Atlet Kemayoran sesuai arahan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kami telah menyiapkan 4 tower pada Wisma Atlet Kemayoran akan dijadikan RS Darurat Covid19," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (21/3/2020).
Khalawi menyatakan, Ditjen Perumahan akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya agar persiapan pemanfaatan Wisma Atlet Kemayoran untuk dijadikan Rumah Sakit Darurat Covid-19 dapat berjalan dengan baik di lapangan.
Berdasarkan site plan yang sudah dibuat Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, lanjut dia, setidaknya ada empat tower yang akan digunakan yakni tower 1, 3, 6 dan 7 di Blok D10 yang berada dekat RS Mitra Kemayoran.
Baca Juga
Advertisement
Adapun rencana pemanfaatan tower yang ada yakni tower 1 adalah lantai 1 sampai dengan 24 untuk dokter dan tenaga medis. Pada tower 1 tersedia 650 unit ruangan yang dapat menampung sekitar 1.750 orang.
Kemudian tower 3 mulai lantai 1 sampai dengan 24 difungsikan sebagai Posko Gugus Tugas Penanganan Covid-19. Di tower ini tersedia 650 unit ruangan dan dapat menampung sekitar 1.750 orang.
Sedangkan tower 6 mulai lantai 1 sampai dengan 24 difungsikan sebagai rumah sakit darurat dan ruang rawat inap pasien. Pada tower ini tersedia 650 unit ruangan yang dapat menampung sekitar 1.750 pasien. Satu unit ruangan dapat menampung 3 orang pasien.
Sedangkan untuk tower 7 akan digunakan untuk beberapa fungsi antara lain lantai 1 untuk IGD, lantai 2 untuk ICU, lantai 3 untuk ruang pemulihan, lantai 4 hingga 24 untuk ruang rawat inap pasien. Di tower ini terdapat 886 unit dan dapat menampung 2.458 pasien.
Adapun pekerjaan perapian dan perbaikan tower 1 dikerjakan oleh PT Adhi Karya, tower 3 dikerjakan oleh PT Nindya Karya, tower 6 dikerjakan oleh PT Waskita Karya dan PT Brantas Abipraya.
Sedangkan tower 7 dikerjakan oleh PT Wijaya Karya dan PT Pembangunan Perumahan (PP, dan yang ditunjuk sebagai konsultan perencanaan dan pengawasan pekerjaan tersebut adalah PT Bina Karya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jadi Pusat Penanganan Virus Corona, Intip Fasilitas WIsma Atlet
Pemerintah menyiapkan Wisma Atlet Asian Games sebagai sentra pusat penanganan Corona. Nantinya, Kementerian BUMN akan bekerja sama dengan BNPB, Satgas Penanganan Corona, Kementerian PU PR, Kementerian Kesehatan, serta pihak terkait untuk segera memaksimalkan Wisma Atlet sebagai lokasi penanganan pasien Corona.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pihaknya akan membagi masing-masing tower Wisma Atlet untuk kepentingan yang berbeda. Tower 4 akan difokuskan untk tempat istirahat tenaga medis. Sementara tower 6 dan 7 untuk pasien yang dilengkapi dengan ruang santai atau refreshing.
"Mereka harus dilindungi dan harus cukup istirahat karena itu kita tempatkan khusus (di Tower 4). Sedangkan Tower 3 akan menjadi lokasi posko bagi petugas Satgas yang menangani pendemik Virus Corona," ujar Erick di Jakarta, Jumat (20/3/2020).
"Tower 6 dan 7 kita akan fokuskan khusus ke pasien. Di sana akan dilengkapi ruang ICU, ruang refreshing, dan ruang rawat pasien. Pintunya ada dua dan dalam pengawasan," sambungnya.
Dalam pengoperasian Wisma Atlet sebagai lokasi penanganan Corona, BUMN akan menerjunkan tenaga kesehatan yang dimiliki rumah sakit BUMN. Selain itu fasilitas dan alat kesehatan akan dilengkapi dari dana CSR BUMN.
"CSR BUMN akan dialokasikan ke sini. CSR akan membantu akan sediakan alat di sini (Wisma Atlet). Selain itu BUMN farmasi terus memproduksi kebutuhan-kebutuhan obat yang diperlukan," kata Erick.
Advertisement
Libatkan Kementerian Kesehatan
Selain Kementerian BUMN, Kementerian Kesehatan juga akan terlibat dalam menyediakan tenaga-tenaga kesehatan dan perawat. Namun Erick mengakui tenaga pemerintah terbatas terutama terkait tenaga kesehatan.
Oleh karenanya, Erick berterima kasih kepada pihak swasta yang sejak awal menyatakan tekadnya untuk terlibat dalam penanganan pandemik Corona. "Saya ucapkan terima kasih banyak kepada pihak swasta yang sudah bersedia membantu. Kita semua berusaha bersama semaksimal mungkin sesuai dengan arahan Pak Presiden, untuk mengatasi dampak dari pandemik ini," kata Erick.
Tak hanya di sisi kesehatan, langkah antisipasi juga disiapkan Kementerian BUMN di sektor ekonomi. Erick menyadari banyak sektor ekonomi yang terpukul gejolak akibat pandemik yang melanda dunia.
Sektor terparah yang terdampak adalah hotel, restoran, pariwisata, dan penerbangan. Karena itu, Kementerian BUMN akan berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk segera meluncurkan kebijakan yang membantu industri yang terdampak itu.
"Tak hanya kesehatan, tapi kita juga memastikan agar sektor bisnis bisa tetap jalan. kita pastikan bank-bank BUMN turunkan suku bunga UKM. Kita juga berkoordinasi dengan lembaga lain yang terkait agar ada relaksasi untuk sektor-sektor terdampak seperti hotel, pariwisata, penerbangan, restoran yang punya pinjaman ke bank-bank BUMN agar diberi keringanan," kata Erick.
Anggun P. Situmorang
Merdeka.com