Tak Hanya Lansia, Anak Muda Juga Berisiko Mengidap Corona COVID-19

Orang muda tidak kebal dari virus corona, dan oleh karenanya, harus menghindari bersosialisasi demi meminimalisir menularkannya kepada orang yang lebih tua dan yang lebih rentan.

oleh Hariz Barak diperbarui 21 Mar 2020, 18:01 WIB
Relawan membagikan masker kepada pejalan kaki di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (17/3/2020). Sebanyak 3.000 masker dibagikan secara gratis sebagai salah satu bentuk keprihatinan sekaligus berpartisipasi dalam upaya mencegah penyebaran virus corona COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jenewa - Orang muda tidak kebal dari Virus Corona, dan oleh karenanya, harus menghindari bersosialisasi demi meminimalisir menularkannya kepada orang yang lebih tua dan yang lebih rentan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan.

Pilihan yang dibuat oleh kaum muda bisa menjadi "perbedaan antara hidup dan mati untuk orang lain", kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dikutip dari BBC, Sabtu (21/3/2020).

Lebih dari 11.000 pasien telah meninggal karena penyakit infeksi Virus Corona atau COVID-19 di seluruh dunia.

Hampir 250.000 pasien telah dites positif secara keseluruhan.

Pernyataan ketua WHO tersebut mengikuti laporan bahwa orang-orang muda di banyak negara merasa puas dengan peringatan kesehatan, karena kerentanan yang lebih besar terhadap virus hanya melanda pada pasien yang lebih tua.

Pandemi Virus Corona pertama kali terjadi di China pada Desember 2020. Tapi sekarang pusat pandemi global adalah Eropa.

Di Italia - di mana virus telah membunuh lebih banyak orang daripada di negara lain - jumlah kematian bertambag 627 jiwa pada Jumat 20 Maret 2020, mencapai total 4.032 orang dan menjadikannya hari paling mematikan bagi satu negara sejak wabah dimulai.

Simak video pilihan berikut:


Imbauan WHO kepada Anak Muda

Calon penumpang kereta api mengenakan masker saat berada di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (31/01). Dalam rangka pencegahan Virus Corona, PT Kereta Api Indonesia (persero) melakukan sosialisasi kepada penumpang dengan membagi-bagikan masker di stasiun Gambir. (merdeka.com/Imam Buhori)

Berbicara di sebuah konferensi pers online dari kantor pusat WHO di Jenewa, Tedros mengatakan: "Meskipun orang yang lebih tua terkena dampak paling parah, orang yang lebih muda tidak berarti bisa lolos begitu saja."

Dia menambahkan: "Saya punya pesan untuk orang muda: Anda tidak terkalahkan, virus ini bisa membuat Anda di rumah sakit selama berminggu-minggu atau bahkan membunuh Anda. Bahkan jika Anda tidak sakit pilihan yang Anda buat tentang ke mana Anda pergi bisa menjadi perbedaan antara hidup dan mati untuk orang lain. "

Tedros menyambut baik perkembangan dari kota Wuhan di China tengah, tempat wabah itu bermula, yang melaporkan tidak ada kasus baru pada hari Kamis.

Dia mengatakan ini memberikan "harapan bagi seluruh dunia bahwa bahkan situasi yang paling parah dapat berbalik (menjadi baik)."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya