HIPMI Minta Pengusaha Tak PHK Karyawan Akibat Pandemi Corona

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mengimbau para pelaku usaha tetap menjalankan usaha dan mempertahankan produktivitas.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Mar 2020, 16:00 WIB
Ilustrasi: PHK Karyawan (Sumber: IEEE Spectrum)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah meluasnya penyebaran virus corona, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mengimbau para pelaku usaha tetap menjalankan usaha dan mempertahankan produktivitas. Namun tetap mempertimbangkan keamanan, kebersihan, dan dampak penyebaran virus covid 19.

"Ini untuk menjaga kestabilan ekonomi nasional," kata Ketua Bidang Kemaritiman, Pertanian, Kehutanan & Lingkungan Hidup Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI, Robert Muda Hartawan dalam siaran pers yang diterima Merdeka.com, Jakarta, Sabtu (21/3).

Robert mengimbau pelaku ekonomi nasional tidak mengambil kebijakan yang mencederai ketahanan ekonomi nasional. Misalnya dengan melakukan PHK tenaga kerja besar-besaran yang akan meningkatkan pengangguran.

Dia melanjutkan, situasi sulit karena virus corona akan akan dilalui bersama-sama. HIPMI akan berjuang keras mempertahankan usaha setiap anggota, supaya terus berjalan dan tidak ada PHK.

"Kita juga berharap pemerintah bisa membantu pengusaha muda," kata Robert,.

Dia berpesan kepada seluruh pelaku ekonomi nasional untuk tidak mengambil keuntungan sesaat. Misalnya dengan menimbun bahan pokok atau kebutuhan masyarakat dengan tujuan agar dapat menjual dengan harga tinggi di masa yang akan datang.

Kemudian, para stakeholder ekonomi nasional baik pengusaha, buruh, pemerintah, UMKM diminta mengedepankan kepentingan nasional diatas kepentingan pribadi dalam mengambil keputusan dan bertindak. Sebaliknya para stakeholder harus bekerja bersama untuk menciptakan kondisi dan solusi yang saling menguntungkan (win-win solution) ketimbang berselisih.

"Bersama-sama kita semua bisa menghadapi situasi yang sangat tidak menentu ini," ucapnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Dampak Virus Corona

Petugas medis dari Provinsi Jiangsu bekerja di sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Beberapa pengusaha sudah merasakan dampak Covid-19. Menurutnya, sektor yang terkena dampak paling parah dari Covic-19 yaitu pariwisata. Seperti misalnnya event-event, restoran, dan perhotelan.

"Kalau restoran sepi, distributor atau supplier juga drop," katanya.

HIPMI mengimbau kepada pemerintah untuk fokus dengan pos nya masing-masing. Seperti kredit, tidak semua UMKM menggunakan KUR walaupun usahanya kecil.

"UMKM juga tapi kreditnya bukan kredit KUR. itu juga perlu dipikirkan oleh pemerintah atau perbankan," ungkapnya.

Dia berharap, pemerintah pusat dan daerah fokus mengatasi penyebaran virus corona supaya cepat terkendali. Tak lupa mendukung pengusaha khususnya pengusaha muda melalui stimulus ekonomi yang terbaik, baik dari sisi perpajakan, kredit/cash flow, maupun keringanan beban operasional dari aspek listrik atau air yg menjadi milik negara.

"Stimulus diperlukan dalam jangka waktu menyesuaikan kondisi mungkin bisa satu tahun. Kemudian ketahanan pangan perlu sekali diperhatikan," harapnya.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya