Balita di Tolitoli Diisolasi Karena PDP Virus Corona Covid-19

Balita tiga tahun setelah menderita phenomonia dan punya riwayat kontak dengan kerabatnya yang pernah berkunjung ke luar negeri di tengah pandemi virus Corona atau [Covid-19

oleh Heri Susanto diperbarui 22 Mar 2020, 00:19 WIB
Seorang petugas medis RSUD Undata Sulteng (RS Rujukan penanganan virus corona) berjaga di dekat ambulans. (Foto: Liputan6.com/Heri Susanto).

Liputan6.com, Tolitoli - Tim dokter di RS Mokopido, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, memutuskan mengisolasi pasien balita berusia tiga tahun setelah menderita pheunomonia dan punya riwayat kontak dengan kerabatnya yang pernah berkunjung ke luar negeri di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19.

Menurut Direktur RS Mokopido, Kabupaten Tolitoli, dr Daniel, pasien balita itu telah masuk ke rumah sakit sejak 14 Maret dengan keluhan awal mual dan muntah.

Pada hari berikutnya pasien mengalami batuk, demam, dan gangguan pernapasan, sehingga tim dokter melakukan rontgen dan menemukan gejala pheunomonia.

Pasien itu lantas ditetapkan sebagai PDP dan menjalani perawatan isolasi pada Jumat (20/3/2020) karena diketahui juga punya riwayat kontak dengan kerabatnya yang datang dari Korea Selatan.

"Hasil rontgen mengarah ke phenomoni. Kami tetapkan PDP karena riwayat kontak dengan kerabatnya yang datang dari luar negeri, itu sesuai SOP, jadi untuk sementara bukan pasien Covid-19 ya," dr Daniel menjelaskan kepada Liputan6.com melalui telepon, Jumat malam (20/3/2020).

Untuk mendapat kepastian, rencananya Sabtu besok (21/3/2020) spesimen pasien balita itu akan dikirim ke laboratorium di Jakarta. Kondisi pasien sendiri menurut pihak rumah sakit dalam keadaan stabil.

Sementara itu Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Dinkes Tolitoli, Nurlaila kepada Liputan6.com menyatakan pasien tersebut merupakan PDP pertama di Tolitoli

Sedangkan hingga Jumat (20/3/2020) belum ada warga yang berstatus ODP.

"Itu data sementara. Upaya pencegahan (penularan virus Corona Covid-19) terus kami lakukan," kata Nurlaila.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya