Liputan6.com, Singapura - Pemerintah Indonesia memantau kondisi 13 WNI yang menjalani perawatan Virus Corona COVID-19 di Singapura setelah ada muncul kabar meninggalnya satu pasien WNI di negara itu. Pasien yang meninggal adalah laki-laki berusia 64 tahun.
KBRI Singapura dalam pernyataan resmi menyebut pasien itu tiba di Singapura dari Indonesia pada tanggal 13 Maret 2020 dan terkonfirmasi positif COVID-19 pada tanggal 14 Maret 2020. Kementerian Kesehatan Singapura menyampaikan bahwa terjadi komplikasi serius pada pasien.
Baca Juga
Advertisement
Setelah dirawat di ICU selama sembilan hari, pasien akhirnya menyebabkan yang bersangkutan menghembuskan nafas terakhir pada tanggal 21 Maret 2020 pukul 10.15 waktu Singapura. Sebelumnya, almarhum sudah dirawat di rumah sakit di Jakarta karena pneumonia serta memiliki riwayat sakit jantung.
Masih ada 13 WNI di Singapura yang dirawat akibat COVID-19, kini mereka terus dimonitor pemerintah melalui KBRI.
KBRI Singapura akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan akan terus memonitor perkembangan WNI pasien COVID-19 lainnya yang dirawat di Singapura," jelas rilis resmi KBRI Singapura.
Menlu Singapura, H.E. Mr. Vivian Balakrishnan, juga telah melakukan pembicaraan per telepon dengan Menlu RI, Retno Marsudi, guna menyampaikan informasi ini.
(Plt.) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah berkata identitas pasien itu tidak akan diungkap ke publik. Pihak kementerian juga menyampaikan duka cita melalui KBRI Singapura dan siap membantu fasilitasi kekonsuleran untuk keluarga pasien.
WNI yang meninggal di Singapura adalah kasus pertama WNI meninggal di luar negeri akibat COVID-19. Sebelumnya, ada kasus di Jepang dan Singapura yang berhasil pulih.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Timor Leste Umumkan Kasus Pertama Virus Corona COVID-19
Timor Leste mengumumkan pasien pertama Virus Corona COVID-19. Pasien merupakan warga negara yang baru kembali dari luar negeri.
Wakil Menteri Kesehatan Timor Leste, Elia dos Reis Amaral, Sabtu petang mengatakan pihaknya telah mengambil langkah-langkah preventif guna mencegah penyebaran COVID-19.
“Ini merupakan kasus pertama untuk Timor-Leste. Tim gabungan kami telah bertindak cepat guna mengupayakan pencegahan penularan Covid-19. Kami juga menganalisa risiko yang bisa berdampak ke publik, termasuk mereka-mereka yang telah melakukan kontak langsung dengan pasien tersebut,” jelas Elia.
Elia menjelaskan ada satu kasus lagi COVID-19 yang tengah menunggu hasil tes laboratorium di Darwin Hospital, Australia. Hingga kini, belum ada pengumuman resmi dari Presiden maupun Perdana Menteri Timor Leste soal status lockdown di negara tersebut.
Jumlah kasus COVID-19 yang tertinggi di wilayah Asia Tenggara ada di Malaysia dan negara tersebut sudah lockdown. Untuk Indonesia, Presiden Joko Widodo tidak merencanakan lockdown namun akan melakukan tes besar-besaran.
Sejak Kamis kemarin, tiga pintu masuk di perbatasan darat dengan Indonesia telah resmi ditutup untuk warga negara asing. Meski demikian, lalu lintas barang masih diijinkan masuk ke Timor Leste.
Advertisement