Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga menyatakan bahwa kabar yang mengatakan penutupan sejumlah pintu tol di Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang (Jabodetabek) ialah tidak benar alias hoaks.
Seperti diketahui, beredar kabar di media sosial, daftar sejumlah tol arah DKI Jakarta yang ditutup.
"Menanggapi beredarnya informasi mengenai ditutupnya sejumlah ruas jalan tol yang dioperasikan Jasa Marga Group di wilayah Jabotabek, kami tegaskan informasi tersebut tidak benar/hoaks," ujarCorporate Communication & Community Development Group HeadJasa Marga, Dwimawan Heru, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (21/3).
Baca Juga
Advertisement
Dwimawan memastikan, ruas jalan tol wilayah Jabotabek yang dioperasikan Jasa Marga Group beroperasi noerma diantaranya Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jalan Tol Jakarta-Tangerang, Jalan Tol Dalam Kota Jakarta.
Kemudian Jalan Tol Sedyatmo (Bandara), Jalan Tol Jagorawi dan Jalan Tol JORR Non S juga masih beroperasi dengan normal. [bim]
Reporter : Harwanto Bimo Pratomo
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jasa Marga Tutup Layanan Top Up Tunai di Seluruh Gerbang Tol Jabotabek
PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) berkomitmen untuk terus meningkatkan langkah antisipasi pengendalian Covid-19, diantaranya adalah dengan menerapkan social distancing secara bertahap termasuk dalam hal aktivitas transaksi jalan tol.
Salah satunya dengan menutup sementara fasilitas top up tunai di gerbang tol wilayah Jabotabek yang secara aktif diberlakukan hari ini, Kamis (19/3/2020).
"Hal ini dilakukan karena kami mengutamakan kesehatan dan keamanan baik pengguna jalan maupun karyawan operasional. Dengan adanya fasilitas top up tunai masih ada transaksi dengan menggunakan uang tunai dan potensi kontak fisik antara pengguna jalan dengan karyawan operasional Jasa Marga," ujar Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru.
Agar tidak terjadi antrian transaksi di pintu tol, Heru juga mengimbau pengguna jalan untuk memastikan kecukupan saldo uang elektronik sebelum memasuki jalan tol.
"Memastikan kecukupan saldo merupakan dukungan pengguna jalan untuk ikut menerapkan social distancing di gerbang tol. Sebagai contohnya, di ruas jalan tol dengan sistem transaksi terbuka, pengguna jalan dengan saldo uang elektronik kurang dan harus meminjam di kendaraan belakangnya tetap melakukan kontak fisik berupa peminjaman uang elektronik. Ini harus dihindari," tegas Heru.
Advertisement