Reta Produksi Sendiri APD untuk Tenkes Tangani Pasien Corona COVID-19

APD untuk tenaga kesehatan yang menangani pasien terjangkit Virus Corona

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 23 Mar 2020, 11:00 WIB
Foto: Reta Riana

Liputan6.com, Jakarta - Kelangkaan alat pelindung diri (APD) membuat Reta Riana, seorang karyawan swasta, terketuk untuk memproduksi APD. Nantinya pakaian pelindung ini akan disalurkan pada tenaga kesehatan yang tengah berjuang di garda terdepan melawan Corona COVID-19.

Reta, mengatakan, pembuatan sampel APD dimulai sejak Sabtu malam, 21 Maret 2020. Dengan terlebih dahulu bertanya ke sejumlah orang mengenai bahan yang akan dipakai. 

“Karena masih ragu bahannya seperti apa,” kata Reta kepada Health Liputan6.com melalui sambungan telepon, Senin, 23 Maret 2020.

Dia juga sempat bertanya kepada dokter. “Apa memungkinkan jika memakai bahan parasut? Dokter menjawab untuk sementara, selama itu waterproof, it’s ok bisa dijalankan.”

Bahan parasut dipilih mengingat yang terjadi di lapangan saat ini, para tenaga kesehatan menggunakan jas hujan untuk menangani para pasien COVID-19, kata Reta. Yang mana bahan jas hujan, plastik, lebih tipis daripada parasut.

Lebih lanjut Reta menceritakan bahwa gerakan ini terkendala di dana dan bahan. Banyak toko kain yang tutup, sampai-sampai dia harus menelepon dan mengetuk pintu sejumlah toko untuk dapat membeli bahan.

“Saya bikin sampel dari 10 meter bahan menjadi 3 potong APD. Kalau sudah jadi siapa tahu orang-orang tergerak,” kata Reta.

Simak Video Menarik Berikut Ini


Penampakkan APD untuk Tenkes Menangani Pasien Corona COVID-19

Menurut Reta, seperti ini sampel awal dari APD sebelum diberi karet. APD ini yang akan dipakai para tenaga kesehatan yang saat ini berjuang menangani pasien Corona COVID-19 (Foto: Dokumen Pribadi Reta)

Biaya pembuatan satu APD berukuran standar, dengan lingkar dada 110 cm ala Reta, membutuhkan biaya sekitar Rp69 ribu. Biaya ini meliputi bahan parasut dan ritsleting, belum termasuk ongkos jahit.

“Saya bikin APD ini gratis, tapi saya tetap membayar penjahit.”

Reta yang juga memiliki usaha sampingan konveksi untuk pakaian perempuan dibantu tiga karyawan. Dia meminta para karyawannya untuk tidak pulang, dan mengerjakan pembuatan APD walau dibayar lebih sedikit dari biasanya.

 

Sampel awal dari APD setelah diberi karet. APD ini yang akan dipakai para tenaga kesehatan yang saat ini berjuang menangani pasien Corona COVID-19 (Foto: Dokumen Pribadi Reta)

Setelah membuat sampel, kini mulai ada donasi yang masuk dari kerabat dan teman kuliahnya dulu. Sejauh ini, rumah sakit yang meminta bantuan adalah RSUD Tangerang dan RSUD Pasar Minggu.

“Hari ini mau produksi 100 potong, besok produksi lagi dan seterusnya sampai mencukupi,” Reta menekankan.

Kontribusi Reta mendapatkan pujian dari peneliti media Budhi Hermanto. Dalam unggahan twitter @budhihermanto, “Hormat saya untuk @etariana yang sedang proses produksi alat pelindung diri untuk paramedis.”

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya