Bilik Sterilisasi Diproduksi Massal, Bakal Lengkapi Kantor Pelayanan Publik di Surabaya

Rencananya, bilik sterilisasi yang dibuat secara mandiri ini ditempatkan di beberapa tempat umum, seperti kantor pelayanan publik yang tersebar di Surabaya, Jawa Timur.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 23 Mar 2020, 10:37 WIB
Pembuatan bilik sterilisasi (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) membuat bilik sterilisasi yang berfungsi untuk mensterilkan diri dari virus corona baru atau COVID-19. 

Rencananya, bilik sterilisasi yang dibuat secara mandiri ini ditempatkan di beberapa tempat umum, seperti kantor pelayanan publik yang tersebar di Surabaya, Jawa Timur.

Kepala Bagian Administrasi Pembangunan, Robben Rico mengatakan, saat ini dilakukan proses pembuatan bilik bertipe tunnel (terowongan). Ia menargetkan, setiap hari pembuatan bilik harus rampung sebanyak 10 unit. Nantinya, bilik-bilik tersebut akan dipasang di tempat keramaian atau tempat berkumpulnya masyarakat. 

"Hari ini (Minggu, 22 Maret 2020) tadi kita sudah kirim ke Bandara Juanda masing-masing terminal ada satu unit. Sampai dengan sore ini kami sudah memproduksi tujuh bilik. Mudah-mudahan sesuai target,” kata Robben Rico, Minggu, 22 Maret 2020.

Ia menuturkan, dari tujuh bilik yang hari ini sudah dibuat, akan ditempatkan di kantor-kantor yang posisinya banyak dikunjungi masyarakat. Seperti, kantor pelayanan Polrestabes Surabaya, Samsat, dan kantor pemerintah kota. 

"Intinya yang mendatangkan cukup banyak orang. Kita akan pasang bilik tersebut," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Imbau Pengembang Perumahan

Pembuatan bilik sterilisasi (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Namun begitu, Ruben juga mengimbau kepada para pengembang perumahan agar membuat bilik sterilisasi secara mandiri. Menurut dia, pembuatan bilik ini tidak begitu rumit. Sehingga setiap pengembang kompleks juga dapat menerapkan cara ini agar warga yang masuk ke perumahan sudah steril.

"Sesuai anjuran Ibu wali kota agar pengembangnya dapat membuat masing-masing. Prosesnya hanya posisinya menggunakan pompa, selang, sprayer yang berfungsi untuk air kemudian jadi embun,” ungkapnya.

Kendati demikian Robben memastikan akan terus membuat bilik sterilisasi ini sampai kebutuhan lokasi keramaian terpenuhi. Meskipun begitu, cukup banyak permintaan pengadaan bilik terowongan (tunnel) ini khususnya di wilayah perkantoran. 

"“Kita terus buat sampai kebutuhannya terpenuhi, yang minta cukup banyak. Terutama kantor-kantor,” paparnya.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita menyampaikan, setiap harinya bilik tersebut bakal menghabiskan sedikitnya 500 liter dengan kandungan campuran alkohol dan aquades. 

"Sehari itu 500 liter (satu galon kuning). Kita sudah bikin dan dua hari sekali ngisinya. Kalau terlalu lama, khasiatnya tidak bagus,” pungkas dia. 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya