Liputan6.com, Jakarta - Perang melawan pandemi corona COVID-19 sudah nyata di depan mata. Apa yang ditawarkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama untuk menghadapi situasi darurat seperti ini?
Lewat akun Instagramnya, Menparekraf mengumumkan akan menggelar konser musik. Tempatnya tidak di ruang publik, tetapi digelar di rumah masing-masing para penampil.
Baca Juga
Advertisement
Ide menggelar konser musik di rumah aja datang dari Najwa Shihab bersama tim Narasi. Sebagai awalan, lagu 'Rumah Kita' dinyanyikan oleh puluhan musisi Indonesia dan diunggah ke akun Instagram Wishnutama.
"Persembahan dari para Musisi Indonesia. Video ini untuk teman-teman yang berjuang diluar, yang tidak punya pilihan #dirumahaja karena harus menjaga rumah kita semua, Indonesia," tulis Menparekraf, Minggu, 22 Maret 2020.
Ia menjelaskan Konser Musik #dirumahaja akan berlangsung mulai 25 hingga 28 Maret 2020. Konser tersebut, sambung pria yang akrab disapa Tama ini, adalah kolaborasi bersama untuk menggalang dana membantu penanganan corona.
"Sejumlah musisi di video ini akan live perform dari rumah masing-masing secara bergantian, sembari mengajak kamu untuk ikut berdonasi," tulis Menparekraf.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Siapa Musisi yang Terlibat?
Menurut Najwa, di tengah pandemi dan imbauan untuk isolasi mandiri, harus dihadapi dengan saling menguatkan sambil saling menghibur. Lalu, siapa saja musisi yang ikut serta?
Dalam lagu 'Rumah Kita' tercatat sejumlah penyanyi papan atas turut serta. Dibuka dengan suara Achmad Albar dan dilanjutkan dengan Ari Lasso, Aldy Maldini, Anji, Andien, dan Tantri Kotak. Raisa, Tulus, dan Enda juga turut menyumbang suara.
"Info detil soal Konser Musik #dirumahaja akan segera kami bagikan," tulis Wishnutama.
Di sisi lain, sektor pariwisata menjadi bidang paling terdampak akibat pandemi corona COVID-19. Menyusul imbauan jaga jarak dan tetap di rumah saja, banyak hotel yang kehilangan tamu.
Salah satu hotel bahkan sudah memutuskan untuk menutup layanan sejak 22 Maret 2020, yakni Aston Bogor and Resort. Namun, Kemenparekraf hingga kini belum bersikap menanggapi situasi dilematis bagi para pelaku industri pariwisata.
Advertisement