Liputan6.com, Samarinda - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sudah mengalokasikan dana untuk kebutuhan penanganan wabah Covid-19. Rencananya dana tersebut akan diutamakan untuk pembelian perlengakapan Alat Perlindungan Diri (APD) bagi tenaga medis.
Sejak ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) pekan lalu, Pemerintah Provinsi Kaltim langsung mengoreksi anggaran untuk penanganan wabah. Sejumlah pos anggaran yang bisa ditunda, diarahkan ke penanganan dan penanggulangan pandemi global itu.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Andi M Ishak menjelaskan, dinas yang dipimpinnya sendiri sudah mengalokasikan dana sekitar Rp 17,1 Milyar. Sejumlah rencana pembelian kebutuhan penanganan Covid-19 langsung dilakukan.
Baca Juga
Advertisement
“Kami menyiapkan anggaran dari sumber yang bisa kita lakukan dan prosesnya sudah selesai. Jadi kami mengalokasikan anggaran ini untuk mencukupi rumah sakit yang merawat pasien isolasi,” kata Andi, Senin (23/3/2020).
Hanya saja, kata Andi, pihaknya saat ini kesulitan mencari produsen atau penjual APD tersebut. Padahal, kebutuhan APD di sejumlah rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 sangat tinggi, tapi ketersediaan justru terbatas.
“Itu yang jadi persoalan. Uang kita ada, distributornya tidak ada. Kami sedang mencari distributor mana yang masih ada, berapa pun akan kami coba beli,” ujar Andi yang juga menjabat Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltim.
Untuk rumah sakit milik pemerintah yang berstatus Badan Layanan Umum (BLU), diperkenankan menggunakan anggaran yang ada untuk membeli APD. Dana pembelian itu akan diganti oleh pemerintah.
Rencananya, melalui dana APBD Perubahan, dana BLU yang digunakan untuk penanganan Covid-19 akan diganti pemerintah. Rumah sakit tersebut diperkenankan membeli kebutuhan mendesak terkait penanganan pasien isolasi maupun yang sudah terjangkit.
“Jadi mereka (RSUD) diminta juga secara cepat untuk membeli kebutuhan mendesak dengan menggunakan dana BLU-nya, nanti digantikan melalu APBD Perubahan,” kata Andi.
Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim jauh hari sudah menghimbau rumah sakit untuk segera memenuhi kebutuhan perlengakapan penanganan pasien Covid-19. Hanya saja, distributor alat kesehatan juga kehabisan stok.
“Jangan menunggu dari dinas. Kalau kami lakukan pengadaan, ada proses lagi, ada hal-hal lain, itu memakan waktu. Kalau BLU bisa langsung beli,” tambahnya.
Simak juga video pilihan berikut: