Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meluncurkan Command Center atau populernya disebut dengan Pusat Kopi BKPM pada Senin (23/3/2020) pagi di kantor BKPM, Jakarta. Pusat Kopi adalah singkatan dari Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi.
Disiapkan sejak 2019 lalu, Pusat Kopi ini ditujukan sebagai pusat komando atau monitoring untuk pembuatan keputusan dalam mendukung respons suatu kejadian-kejadian penting. Pembangunan Pusat Kopi tersebut menelan dana Rp 24,5 miliar.
Baca Juga
Advertisement
"Dengan adanya Pusat Kopi ini, saya bisa langsung memantau langsung permohonan perizinan melalui OSS secara harian," ujar Bahlil di Jakarta, Senin (23/3/2020).
Informasi yang dapat ditampilkan dalam Pusat Kopi BKPM, antara lain sentimen media sosial dan media digital, statistik harian permohonan perizinan melalui Online Single Submission (OSS), Potensi Investasi Regional (PIR), tracking status perizinan suatu perusahaan (end-to-end), pemantauan perizinan melalui OSS yang sedang diproses K/L lainnya, serta realisasi investasi.
Melalui Pusat Kopi, BKPM terus memantau permohonan perizinan pasca pengumuman virus Covid-19 pada 2 Maret 2020 lalu. Kabar gembiranya adalah ternyata jumlah permohonan yang masuk ke OSS mengalami peningkatan hingga 17,6 persen. Hal ini menandakan bahwa isu Covid-19 tidak berdampak signifikan terhadap permohonan perizinan yang masuk di OSS.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ada Data Potensi Investasi
Fungsi menarik lain dari Pusat Kopi yaitu dapat menampilkan data potensi investasi per wilayah yang ada dalam website BKPM Potensi Investasi Regional (PIR) www.regionalinvestment.bkpm.go.id. Potensi ini dapat disandingkan dengan data realisasi investasi di Indonesia secara berkala yang juga ada dalam Pusat Kopi.
Data nilai realisasi investasi ini dapat dipantau baik secara nasional maupun provinsi/kabupaten/kota. Kemudian tidak hanya itu, data tersebut juga dapat diolah sampai dengan data investasi per sektor, asal negara, serta lokasi usaha.
“Kami dapat terus memonitor penyebaran investasi di seluruh negeri. Mungkin ada daerah yang potensinya besar tapi secara nilai realisasi investasi belum tinggi. Hal ini dapat menjadi bahan evaluasi sehingga kami dapat menentukan langkah kebijakan yang diperlukan untuk menghasilkan investasi berkualitas," tegas Bahlil.
Selain menyajikan data monitoring melalui layar besar, Pusat Kopi BKPM memiliki beberapa fasilitas lainnya seperti ruang presentasi, ruang rapat milenial, dan ruang Network Operations Center (NOC). Pusat Kopi juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan video conference dengan perwakilan BKPM di luar negeri serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk melakukan koordinasi tanpa melakukan tatap muka.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Advertisement