Liputan6.com, Jakarta - Semakin mewabahnya virus corona COVID-19 di banyak negara, berbagai produk kebersihan terutama hand sanitizer menjadi produk yang langka.
Merespons isu tersebut, L'Oreal Group sebagai salah satu produsen kecantikan terbesar di dunia mengumumkan akan memproduksi hand sanitizer dan gel hidroalkohol.
Baca Juga
Advertisement
Produk tersebut nantinya akan disalurkan ke berbagai tempat yang paling membutuhkan. Mulai dari rumah sakit, apotek sampai panti jompo.
Dilansir dari Allure, Senin, 21 Maret 2020, badan amal milik L'Oreal juga mengumumkan bahwa mereka berencana mendonasikan 1 juta Euro untuk mereka yang kurang beruntung dalam situasi pandemi ini. Uang sumbangan tersebut akan disalurkan ke berbagai asosiasi.
"Dalam situasi krisis seperti saat ini, menjadi tanggung jawab kami untuk berkontribusi dalam berbagai cara. Lewat gerakan ini, L'Oreal mengapresiasi, mendukung, dan bentuk solidaritas untuk semua orang yang turut berperang dan mengabdi untuk melawan pandemi ini," terang Jean-Paul Agon, chairman and chief executive officer L'Oreal kepada WWD.
Hal ini menjadi dukungan besar bagi L'Oreal untuk bersama-sama melawan pandemi corona Covid-19. Produsen kecantikan asal Prancis ini pun membekukan sementara utang yang dimiliki sejumlah usaha kecil dan menengah sampai situasi membaik.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Persediaan Mulai Menipis
Apa yang dilakukan L'Oreal sebelumnya sudah dimulai oleh produsen fesyen dan kosmetik Louis Vuitton.
Melalui Louis Vuitton Moet Hennessy (LVMH), mereka mengumumkan akan membuat hand sanitizer. LVMH lewat unit lini kosmetiknya seperti Louis Vuitton, Givenchy dan Dior akan memproduksi gel disinfektan.
Produksi akan dalam skala besar untuk membantu menambah ketersediaan hand sanitizer yang mulai menipis di Prancis.
"LVMH akan menggunakan produksi di bawah lini parfum dan kosmetik untuk memproduksi gel dalam jumlah besar mulai 16 Maret 2020," demikian pernyataan LVMH dikutip dari New York Post., tentang langkah mereka untuk membuat hand sanitizer yang akan dibagikan secara gratis pada otoritas kesehatan di Prancis.
Advertisement