Cek Fakta: Bawang Merah yang Dikupas Tak Terbukti Bisa Menyerap Virus Corona COVID-19

Viral kabar bawang merah dapat menangkal Virus Corona pemicu COVID-19. Caranya dengan mengupas dan meletakannya di ruangan. Jangan percaya dulu sebelum menyimak cek fakta!

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 08 Des 2021, 09:48 WIB
Viral kabar bawang merah dapat menangkal Virus Corona, dengan mengupas dan meletakannya di ruangan rumah. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai kabar soal Corona COVID-19 menyebar di media sosial dan aplikasi pesan WhatsApp. Beberapa menawarkan tips berkhasiat untuk mencegah atau melawan penyakit yang hingga kini belum ditemukan vaksin dan obatnya yang manjur. 

Salah satunya yang diunggah akun Facebook Mbah Juminten Haha Hihi, pada 23 Maret 2020. Bukan bawang putih yang sempat viral, kali ini ia mengklaim bawah merah bisa mencegah virus corona baru. Konon bahkan tak perlu dimakan bahkan. 

Berikut isi unggahan dalam akun Facebook itu:

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.*PENEMUAN DOKTER DI CHINA UNTUK MENANGKAL KUMAN, BAKTERI, DAN VIRUS DI RUMAH KITA*Saat ini wabah virus Corona semakin meluas ke seluruh dunia. Di Indonesia saja makin hari makin bertambah. Ada sebuah kejadian menarik di China. Ketika epidemi virus Corona merebak di banyak tempat di dunia, ada sebuah keluarga yang sama sekali tak tersentuh oleh virus Corona. Ada seorang dokter yang heran akan hal ini dan ia mengunjungi keluarga tersebut. Dokter ini mendapati bahwa keluarga ini tiap hari menaruh bawang merah yang telah dikupas di mangkok dan meletakkannya di setiap kamar di rumah itu.

Akhirnya dokter ini mengambil salah satu mangkok yang ada bawang merah kupasan itu dan dengan metoda bakteriologis dokter ini mendapati seluruh permukaan bawang itu penuh virus dan kuman yang sudah in-aktif.

Bawang merah itu ternyata menyedot virus dan kuman lalu memfokuskannya masuk dalam intra sel, lalu dicerna dalam vakuola dan membunuhnya.

Bukan hanya virus saja, tapi juga bakteri, kuman, semuanya terkumpul di situ dalam keadaan sudah in-aktif atau mati.

Kemudian dokter ini juga melihat ada beberapa toko di China juga memasang bawang merah di sekitar tokonya juga terbebas dari serangan epidemi dan mendapati karyawannya lebih sehat.

Akhirnya dokter ini mendapatkan kesimpulan : Jadi tempatkanlah beberapa butir bawang merah yang telah dikupas dalam sebuah mangkuk, tempatkan di kamar tidur dan ruang keluarga.

Ganti setiap hari, maka Anda akan terbebas dari segala virus dan bakteri termasuk virus Corona.

Akhirnya dokter ini membuat percobaan : Dia memiliki pasien seorang penderita radang paru berat atau pneumonia dan sedang menjalani pengobatan. Maka dokter ini mengambil beberapa bawang merah, lalu dia kupas dan dimasukkan dalam mangkuk lalu ditaruh di samping ranjang pasien semalaman.

Mula mula dia sendiri merasa aneh. Bahkan teman teman dokter seprofesinya mengira dia sedang mempraktekkan ilmu sihir.

Keesokan paginya alangkah terkejutnya dokter ini karena ternyata bawang merah itu telah berubah warna jadi kehitaman. Dan ketika bawang merah itu diambil dan diteliti di laboratorium ternyata bawang merah itu telah penuh dengan kuman dan bakteri.

Setiap hari dokter ini memasang bawang merah dan jika sudah menghitam lalu dibuang dan diganti dengan yang baru.

Ternyata pasien dokter ini lebih cepat sembuh.

Nah ayo mulai sekarang kita pasang bawang merah yang sudah dikupas. Masukkan dalam mangkuk dan taruh di kamar, ruang tamu, gudang, dan setiap sudut sudut ruangan. Semoga virus, kuman dan bakteri yang ada di rumah Anda akan diserap habis oleh bawang merah.

Sebarkan berita ini kepada teman, saudara, kerabat, agar mereka juga bisa mencegah virus Corona.

_Semoga jika orang sudah mengetahui rahasia ini harga bawang merah tidak naik 😁_"

Benarkah bawang merah dapat menangkal virus Covid-19? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

 


Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim bawang merah dapat menangkal Covid-19, menggunakan Google Search 'bawang merah penangkal corona'.

Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "[HOAKS] Manfaat Bawang Merah Dapat Menyerap Virus" yang dimuat situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kominfo.go.id, pada 15 Februari 2020.

Berikut isinya.

"Informasi tersebut hanyalah mitos seperti yang dijelaskan oleh salah satu sumber National Onion Association(NOA). Sebuah organisasi yang mewakili petani, pedagang, eksporter, dan importer bawang merah di Amerika Serikat yang ada sejak 1913.

Dalam sebuah artikelnya, situs tersebut menjelaskan bahwa bawang merah mentah yang dipotong dan diletakkan di ruangan, kemudian bisa menyerap kuman dan racun, hanyalah mitos.

”Tak ada bukti ilmiah bahwa bawang merah mentah yang dipotong bisa menyerap kuman atau meredakan udara dari racun,” tulis artikel tersebut. Menurut tulisan itu, mitos tersebut memang sudah melegenda dan tersebar di seantero dunia."

Situs kominfo.go.id menyatakan, informasi bawang merah dapat menangkal virus dengan menyerap kuman atau racun merupakan mitos yang sudah melegenda. Yang kembali muncul atau dimunculkan di tengah wabah COVID-19 saat ini. 

Artikel "Spurious Health Tip – Onion on Feet to Take Away Illness" yang dimuat situs hoax-slayer.net pada pada 5 Juni 2018 juga disertakan sebagai bukti. 

Berdasarkan isi artikel tersebut, klaim bawang merah bisa menyerap racun, kuman, bahkan virus tidak didasarkan pada bukti ilmiah atau buki klinis,  baik yang diletakkan di kaki maupun dalam ruangan. 

"Terminologi bahwa bawang merah adalah 'magnet untuk bakteri' sama sekali tak masuk akal. Tak ada makanan yang menarik bakteri, sebaliknya beberapa lebih mungkin untuk melipatgandakan bakteri jika terinfeksi," kata Dr Joe Schwarcz, dari Office for Science and Society, McGill University dalam situs tersebut.

Namun, bawang merah memang memiliki beberapa khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Namun, untuk mendapatkannya, kita harus mengonsumsi bawang tersebut. 

Kabar serupa juga telah dibantah situs Pemerintah Inggris www.gov.uk dalam rilis berjudul, UK aid to tackle global spread of coronavirus ‘fake news’ pada 12 Maret 2020.

Dalam rilis itu disebut, salah satu klaim dusta menyebar di Myanmar, yang menyarankan orang untuk tidur di samping bawang yang telah dipotong atau dicincang.

 

Asal Usul Mitos

Dalam artikel berjudul, Will an Onion in the Room Stop a Cold or the Flu? yang dimuat situs www.verywellhealth.com, dijelaskan asal muasal praktik tersebut.

Mengutip pernyataan The National Onion Association, situs itu mengungkapkan bahwa pengobatan tradisional dengan cara menaruh bawang mentah di dalam ruangan saat seseorang sakit bermula pada tahun 1500-an.

Selama wabah pes (bubonic plague), potongan bawang ditempatkan di sekitar rumah, untuk mencegah orang tertular penyakit mematikan itu.

Kala itu diyakini bahwa semua penyakit menyebar di udara. Awan penyakit atau miasma dipercaya masyarakat pada masa lalu sebagai penyebab penyakit yang mewabah.

Saat pandemi flu pada 1918 lalu, juga muncul kebiasaan menaruh potongan bawang dalam ruangan.

 


Kesimpulan

 

Klaim yang menyebut bahwa meletakan bawang merah yang telah dikupas bisa menangkal COVID-19 tidak didasari bukti ilmiah. Khasiat bawang merah tidak bisa didapat dengan menaruhnya di ruangan tetapi dengan memakannya..

Klaim tentang bawang dapat menyerap bakteri atau virus merupakan mitos yang terus bergulir, dengan kemasan dan momentum yang berbeda.

Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

 

Data: Eka M

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya