Viral ODP Corona Covid-19 Keluyuran di Pasar Solo, Ini Penjelasan Polisi

Padahal status ODP itu tidak menutup kemungkinan untuk meningkat menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) atau mungkin bisa meningkat lagi menjadi positif Covid-19

oleh Fajar Abrori diperbarui 23 Mar 2020, 13:30 WIB
Seorang pengunjung Pasar Singosaren Solo sedang mencoba menggunakan layanan parkir elektronik di Jalan Gatot Subroto Solo, Jumat (4/8).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Solo - Sebuah video berdurasi 21 detik viral di Solo lantaran memperlihatkan seorang wanita dengan status orang dalam pemantauan (ODP) virus corona Covid-19 keluyuran di Pasar Singosaren, Solo.

Dalam rekaman video itu wanita yang berinisial V itu menunjukkan formulir hasil pemeriksan deteksi dini virus corona yang dikeluarkan RSUD dr Moewardi, Solo. Hasil pemeriksaan itu menunjukkan jika yang bersangkutan berstatus ODP sehingga harus menjalani karantina mandiri.

Dari formulir pemeriksaan si wanita diduga OPD Corona Covid-19, yang tinggal di sebuah komplek perumahan di perbatasan Kota Solo itu juga tertulis memiliki riwayat bepergian ke luar negeri, yakni Singapura dan Malaysia.

Lantas keluhan yang dirasakan sesuai dari hasil pemeriksan itu mengalami gejala batuk dan pilek. Namun, ia tidak merasakan gejala seperti sesak demam dan sesak napas.

Hanya saja dalam rekaman video di sebuah konter penjualan telepon selular di Pasar Singosaren itu hasil deteksi dini virus corona itu seolah menjadi bahan candaan oleh teman-temannya.

Padahal status ODP itu tidak menutup kemungkinan untuk meningkat menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) atau mungkin bisa meningkat lagi menjadi positif Covid-19.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Penjelasan Kapolresta Solo

Kapolresta Solo, Kombes Pol Andy Rifai. (Foto: Liputan6.com/Fajar Abrori)

Sementara itu saat dikonfirmasi perihal video tersebut, Kapolresta Solo, Kombes Pol Andy Rifai membenarkan adanya video tersebut. Pihak polisi juga sudah memeriksa kepada penyebar video tersebut.

"Sabtu malam sudah kita periksa yang menyebarkan," kata dia.

Setelah diperiksa, lanjut Andy, perekam video itu memang mengunggah di status whatsapp miliknya. Setelah itu banyak pihak yang menyebarkan video tersebut dan menjadi viral.

"Begitu banyak yang nyebarkan terus dihapus. Yang merekam video juga sudah minta maaf ke paguyuban Singosaren," ujarnya.

Sedangkan terkait ODP dalam video itu, ia mengungkapkan jika wanita itu merupakan warga Kabupaten Karanganyar sehingga pengawasan dilakukan oleh petugas dari Karanganyar.

Ia pun sedikit membocorkan jika saat ini wanita yang statusnya ODP itu telah dikarantina mandiri di rumahnya. "Sudah dihimbau untuk tidak keluar rumah. Kalau pengawasannya itu dari Karanganyar ya," ucapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya