Dikritik Biarkan Karyawan Kerja saat Wabah Corona, Orang Terkaya Dunia Kirim Memo

Jeff Bezos mengaku sudah membeli masker untuk pegawai yang tak dapat bekerja dari rumah.

oleh Athika Rahma diperbarui 23 Mar 2020, 20:00 WIB
Jeff Bezos (AP PHOTO)

Liputan6.com, Jakarta Penyebaran Virus Corona atau Covid-19 di hampir seluruh negara di dunia ikut membuat CEO Amazon, Jeff Bezos yang juga miliarder nomor satu dunia, ingin menunjukkan jika masih memikirkan nasib pegawainya.

Melalui memo singkat yang ditulis secara personal, Bezos mengingatkan para pegawai terutama yang bekerja di gudang untuk tetap hati-hati dan waspada terhadap pandemi Covid-19.

Mengutip dari laman CNBC, Senin (23/3/2020), Bezos berkata "tidak ada prosedur manual untuk menghadapi virus ini", yang berarti, mau tidak mau, kedatangan Corona tetap harus dihadapi dan dilewati.

Dia juga sadar bahwa ada beberapa pekerjaan yang tidak bisa dilakukan dari rumah, sehingga dia meminta agar karyawan tetap fokus menjaga kesehatan sekaligus tetap bekerja sesuai porsinya.

Bezos mengaku sudah membeli masker untuk pegawai yang tak dapat bekerja dari rumah tersebut, meskipun suplainya mungkin belum mencukupi.

"Begitu suplai masker datang, prioritas kami adalah para pegawai yang tidak bekerja dari rumah dan harus berkontak dengan orang lain, secepat mungkin," kata Bezos.

Banyak anggota dewan yang mengkritik langkah Amazon karena membiarkan pegawainya tetap bekerja di saat Corona mewabah. Di sisi lain, jumlah pekerja di Amerika Serikat yang terkena virus juga semakin banyak.

Awal bulan ini, pekerja logistik Amazon mengajukan petisi meminta agar perusahaan memberikan fasilitas kesehatan maksimal untuk mereka dan menuntut insentif karena bidang pekerjaan mereka beresiko menjadi media penularan virus Corona.

Begitu pula dengan 4 senator AS, mengajukan hal yang sama. Namun, Amazon sendiri mengklaim telah berusaha memaksimalkan layanan kesehatan bagi para pekerjanya khususnya untuk pekerja gudang mulai dari penerapan social distancing, mengatur shift dan sebagainya.

Bahkan, pihaknya mengklaim telah menggandakan upah per jam para karyawan yang bekerja di gudang dan lembur.

Saksikan video di bawah ini:


Miliarder Pemilik Chelsea Izinkan Tenaga Medis Tinggal Sementara di Hotel Milik Klub

Pemilik Chelsea, Roman Abramovich merayakan pesta juara Liga Inggris di stadion Stamford Bridge, london, (21/5). Pesta besar digelar oleh Chelsea usai mengalahkan Sunderland dengan skor 5-1. (AP Photo/Kirsty Wigglesworth)

Miliarder sekaligus pemilik klub sepak bola tersohor asal Inggris, Chelsea, Roman Abramovich mengizinkan para tenaga medis dari rumah sakit NHS yang tengah berjuang menangani pasien yang mengidap Virus Corona atau Covid-19.

Roman menginisiasi keputusan ini setelah berbincang dengan Direktur Utama NHS Bruce Buck. Mengutip laman Forbes, Kamis (19/3/2020), seluruh biaya akomodasi di hotel tersebut tentu akan ditanggung Roman.

Nampaknya, Roman memahami bahwa jam kerja panjang para tenaga medis di tengah krisis ini membuat mereka sulit pulang ke rumah karena kendala waktu dan jarak.

"Sangat penting menyediakan akomodasi terdekat untuk tetap menjaga kesehatan dan kebugaran para staf medis di kondisi yang krusial saat ini," demikian tertulis di keterangan keputusan tersebut.

Tenaga medis dapat tinggal dengan nyaman di hotel tersebut selama 2 bulan dan cakupannya tidak hanya untuk staf medis NHS yang bekerja di area Barat Laut London namun mungkin juga akan berkembang ke area yang lain. Jumlah kamar yang tersedia juga akan dimaksimalisasi agar seluruh staf medis dapat tinggal di sana.

"Tentu, hanya staf medis yang tidak menunjukkan gejala Corona saja yang bisa tinggal sementara di sana," demikian tertulis di keterangan.

Sebagai informasi, Roman Abramovich adalah miliarder di industri baja, nikel dan gas alam di Soviet Russia dengan pendapatan bisnis sebesar USD 11 miliar (Rp 165 triliun). Tentu, membayar akomodasi hotel miliknya sendiri bukan hal yang sulit dilakukan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya