Liputan6.com, Jakarta - Di tengah pandemi Virus Corona, banyak orang telah mengikuti kegiatan #WorkFromHome atau bekerja dari rumah. Tak terkecuali bagi Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi. Sambil terus memantau kondisi pandemi di seluruh dunia dan bekerja sama dengan pemerintah luar negeri, Menlu Retno juga terus menjalin hubungan bilateral dengan sejumlah negara.
Pada Senin (23/3/2020), Menlu Retno melakukan panggilan telepon dengan Menlu Jepang, Toshimitsu Motegi. Menlu Retno menyampaikan apresiasinya atas kerja sama yang telah dilakukan bersama dengan Jepang dalam proses evakuasi kru Indonesia dari kapal pesiar Diamond Princess.
Baca Juga
Advertisement
"Saya juga menyampaikan penghargaan kepada pemerintah Jepang atas perhatian yang diberikan kepada kru Indonesia. Awak Indonesia sekarang semuanya sepenuhnya pulih dan telah dikonfirmasi negatif untuk COVID-19," tulisnya melalui akun Twitter @Menlu_RI.
Selain masalah Virus Corona COVID-19, kedua pihak juga menyampaikan komitmennya dalam hubungan bilateral.
"Indonesia dan Jepang berkomitmen untuk mengintensifkan kerja sama bilateral, regional dan juga melalui mekanisme G-20 dalam memerangi COVID-19," tulisnya lagi. Keduanya juga sepakat untuk menjadwal ulang pertemuan Indonesia - Jepang 2 + 2 Indonesia - Jepang di masa mendatang.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Hubungi Menlu Korsel
Sebelumnya, Menlu Retno juga telah menjalin komunikasi dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha. Sebagai sesama Menlu wanita, keduanya membahas usaha mempererat kerja sama dalam menghadapi Virus Corona COVID-19.
Sebelum hari ini, ketika masih bertugas di kantor, Menlu Retno juga terus menjalin komunikasi dengan pejabat negara lainnya lantaran perjalanan kunjungan di saat seperti ini tidak memungkinkan untuk dilakukan.
Pada 20 Maret 2020 lalu, ia juga menghubungi Menlu Malaysia Dato’ Seri Hishammuddin Hussein untuk mendiskusikan kerja sama bilateral maupun dalam lingkup ASEAN untuk memerangi COVID-19. Menlu Retno juga memohon bantuan perhatian kepada WNI di sana sebelum pemerintah Malaysia menerapkan aturan lockdown waktu itu.
Hal serupa pun juga sebelumnya telah dilakukan dengan Menlu Iran Mohammad Javad Zarif.
Advertisement