Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali tertekan pada perdagangan awal pekan ini. Rupiah melemah dan menembus level 16.550 per dolar AS, yang diakibatkan oleh pandemi global virus Corona (Covid-19).
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 15.975 per dolar AS hingga 16.575 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 19,36 persen.
Baca Juga
Advertisement
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) rupiah dipatok di angka 16.608 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 16.273 per dolar AS.
Melihat hal tersebut, dua penguasa pasar roda empat di Tanah Air, PT Toyota Astra Motor (TAM) dan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) masih kompak untuk tahan harga jual. Meskipun begitu, kedua perusahaan di bawah payung PT Astra International Tbk ini terus memantau kondisi terkini terkait nilai tukar rupiah terhadap dolar.
"Masih kita monitor," jelas Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT ADM, saat dihubungi Liputan6.com melalu sambungan telepon, Senin (23/3/2020).
Sementara itu, Anton menjelaskan kurs mata uang memang bisa ada pengaruhnya jika situasi ini terjadi terus menerus (kenaikan harga jual). Namun, pihaknya tidak akan serta-merta untuk menaikkan harga jual produknya.
Evaluasi Harga
"Kita bisa evaluasi secara bulanan kalau memang diperlukan (kenaikan harga). Tapi, tidak hanya menggunakan data satu dua hari saja," tegas Anton.
Sedangkan Amel melanjutkan, jika kondisi seperti saat ini terus berlangsung, artinya nilai tukar rupiah terhadap dolar semakin menurun, maka pihaknya akan mengambil keputusan untuk menaikkan harga jual.
"Jika terus melemah, kita harus adjust harga," pungkasnya.
Advertisement