Kemenhub Benarkan Ada Pilot Meninggal Diduga Positif Corona

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengkonfirmasi kabar meninggalnya seorang pilot di salah satu maskapai penerbangan di Indonesia

oleh Athika Rahma diperbarui 23 Mar 2020, 15:47 WIB
Ilustrasi pesawat terbang lepas landas dari bandara.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengkonfirmasi kabar meninggalnya seorang pilot di salah satu maskapai penerbangan di Indonesia akibat terpapar virus corona atau COVID-19.

Kepala Bagian Kerjasama Internasional, Humas dan Umum Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub F. Budi Prayitno membenarkan hal tersebut.

"Benar informasi tersebut," ujar Budi melalui pesan singkat kepada Liputan6.com, Senin (23/3/2020).

Sebelumnya, beredar informasi bahwa salah satu pilot di Lion Air telah meninggal dunia karena terpapar virus corona. Pilot berinisial SP tersebut disebutkan meninggal pukul 18.00 WIB di Rumah Sakit Eka Hospital BSD (Tangerang). Dirinya tertulis tinggal di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan.

Namum begitu, Budi menyatakan belum mendapatkan informasi tersebut dan masih memastikannya.

"Kami sedang pastikan informasi tersebut," ujarnya.

Sementara hingga berita ini diturunkan, pihak Lion Air belum membuka suara atas hal ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pemerintah Siapkan Hotel Khusus Tenaga Medis Virus Corona

Petugas medis dari Provinsi Jiangsu bekerja di sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengatakan pemerintah telah bekerja sama dengan hotel sebagai tempat tinggal atau hunian darurat bagi para staf medis dan relawan dalam mengatasi wabah virus corona atau COVID-19.

“Ada langkah sedang dilakukan, yaitu kerja sama dengan jaringan hotel, untuk sarana tempat tinggal bagi gugus tugas percepatan penangangan dan medis untuk tinggal lebih dekat, dan kalau memungkinkan dijadikan tempat perawatan,” kata Wishnutama seprti dikutip dari Antara, Senin (23/3/2020).

Ia juga menjelaskan bahwa kerja sama dengan jaringan hotel, tidak menutup kemungkinan untuk dijadikan perawatan darurat, apabila lokasi rumah sakit yang ditunjuk pemerintah jauh dari jangkauan.

Sektor pariwisata merupakan sektor yang langsung terdampak atas mewabahnya virus COVID-19. Dengan adanya hotel sebagai sarana menetap sementara bagi relawan dan petugas medis yang bekerja, maka diharapkan penanganan akan lebih cepat, sebab lokasi jarak menjadi lebih dekat.

Namun, Wishnutama belum merinci secara detail wilayah jaringan hotel mana yang telah bekerja sama dengan pemerintah untuk menanggulangi penanganan virus COVID-19.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya