Cek Fakta: Klaim Tujuh Informasi Penting soal Corona COVID-19, Faktanya?

Beredar tujuh informasi penting seputar Covid-19, dari ukuran Virus Corona hingga penanganan gejala awal tertular virus tersebut, benarkah informasi tersebut? Simak penelusurannya!

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 25 Mar 2020, 12:41 WIB
Beredar klaim informasi penting seputar Covid-19, dari ukuran Virus Corona hingga penanganan gejala awal tertular virus tersebut, benarkah informasi tersebut?. Simak penelusuranya.

Liputan6.com, Jakarta - Informasi seputar Virus Corona baru (Covid-19) terus bermunculan di media sosial, salah satunya diunggah akun Facebook Detty Pudul.

Pada 14 Maret 2020, akun Facebook Detty Pudul mengunggah foto yang isinya diklaim sebagai tujuh informasi penting seputar Covid-19, dari ukuran virus corona baru (SARS-CoV-2 ) hingga penanganan gejala awal tertular virus tersebut. Unggahan foto tersebut telah 130 kali dibagikan dan mendapat 130 komentar.

Berikut foto yang isinya diklaim sebagai tujuh poin informasi penting seputar Virus Corona.

"INFORMASI PENTING

1. Corona merupakan virus berukuran besar. Diameter virus ini 400-500 micro, sehingga masker jenis apa pun dapat mencegah masuknya ke tubuh kita dan tidak perlu menggunakan masker yang mahal.

2. Virus corona tidak melayang di udara. tapi menempel pada benda, sehingga penularannya tidak melalui udara.

3. Apabila menempel di permukaan logam, virus corona dapat hidup selama 12 jam. Mencuci tangan dengan sabun dan air sudah cukup.

4. Apabila menempel di kain, virus corona dapat hidup selama 9 jam, sehingg mencuci pakaian atau menjemurnya di bawah sinar matahari selama 2 jam sudah cukur untuk membunuhnya.

5. Apabila menempel di tangan, virus corona dapat hidup selama 10 menit, sehingga menyediakan sterilizer berbahan dasar alkohol cukup untuk berjaga-jaga.

6. Apabila berada di udara bersuhu 26-27 °C, virus corona akan mati sehinga tidak hidup di daerah panas . Di samping itu, minum air panas dan berjemur di bawah sinar matahari sudah cukup sebagai pencegahan. Menghindari makanan dan minuman dingin termasuk ice cream sangat penting.

7. Berkumur sampai dalam dengan air hangat dan garam akan membunuh virus corona di sekitar anak tekak (telak Jw.) dan mencegahnya masuk kedalam paru-paru.

Dengan mengikuti petunjuk ini cukup untuk mencegah virus corona. Info Penting!!! Sebelum Sampai ke paru2.Virus Corona akan menetap di kerongkongan selama 4 hari dan pada saat itu ybs mulai batuk dan sakit tenggorokan.jika ybs minum air yg byk dan kumur dg air hangat dan garam/Cuka.ini akan melenyapkan Virus.Sebarkan Info ini karena Anda dapat menyelamatkan nyawa seseorang melalui info ini(terjemahannya)."

Benarkah tujuh poin informasi penting seputar Virus Corona tersebut? simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.


Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri tujuh poin informasi penting seputar Virus Corona tersebut.

Penelusuruan klaim ukuran Virus Corona berdiameter 400-500 micro menggunakan Google Search, dengan kata kunci 'ukuran virus corona'.

Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Virus corona berukuran 400-500 mikrometer? Ini faktanya" yang dimuat situs antaranews.com, pada 15 Maret 2020.

"Diameter virus corona diperkirakan mencapai 125 nanometer atau 0,125 mikrometer, bukan 400-500 mikrometer. Satu mikrometer sama dengan 1.000 nanometer.

Ukuran diameter itu ditemukan oleh dua peneliti asal AS yaitu Anthony R. Fehr dan Stanley Perlman dalam publikasi penelitian di situs Pusat Informasi Bioteknologi Nasional AS."

Situs antaranews.com mengabarkan, ukuran Virus Corona sebesar 0,124 mikrometer bukan 400-500 mikrometer.

 

Virus Corona hidup selama 12 jam jika menempel pada benda logam?

Terkait berapa lama virus corona baru bertahan di sejumlah permukaan, masih jadi fokus penelitian para ahli.

Seperti dikutip dari situs LiveScience, sebuah analisis baru menemukan bahwa virus dapat tetap hidup di udara hingga 3 jam, pada tembaga hingga 4 jam, pada kardus hingga 24 jam dan pada plastik dan stainless steel hingga 72 jam.

Penelitian ini pada awalnya diterbitkan dalam database medRxiv pada 11 Maret 2020, dan sekarang versi revisi diterbitkan 17 Maret 2020 di The New England Journal of Medicine.

Sementara, studi yang dipublikasikan The Journal of Hospital Infection pada Februari 2020 menyimpulkan bahwa jika virus corona baru (SARS-CoV-2) menyerupai virus corona lain yang menyebabkan SARS dan MERS, ia dapat tetap berada di permukaan, seperti logam, gelas atau plastik, selama sembilan hari.

Sebagai perbandingan, virus flu dapat bertahan di permukaan hanya sekitar 48 jam.

Namun, beberapa dari virus corona tidak aktif jika terpapar pada suhu yang lebih tinggi dari 30 derajat Celsius.

Para penulis juga menemukan bahwa virus corona baru bisa dinonaktifkan dengan desinfektan.

 

Penelusuran klaim penularan Covid-19 tidak melalui udara tetapi pada benda.

Artikel "Peneliti Prediksi Virus Corona Bisa Hidup Menempel di Permukaan Benda hingga 9 Hari," yang dimuat situs liputan6.com mengungkapkan, "Strain 2019-nCoV yang mewabah di Wuhan dan penjuru dunia saat ini adalah infeksi yang ditularkan melalui droplet (percikan cairan tubuh) dan bisa menyebar antarmanusia atau dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi.

Namun, dalam artikel berjudul, WHO dan Studi di AS Waspadai Potensi Virus Corona COVID-19 Menular Lewat Udara, yang dimuat Liputan6.com pada 22 Maret 2020 disebutkan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) dilaporkan mempertimbangkan tindakan pencegahan Virus Corona Baru atau COVID-19 melalui udara untuk petugas medis.

Pertimbangan itu dikatakan muncul setelah sebuah studi baru yang menunjukkan Virus Corona jenis baru atau COVID-19 dapat bertahan hidup di udara dalam beberapa kondisi.

Dalam sebuah konferensi pers virtual pada Senin, 16 Maret 2020 Kepala Emerging Diseases and Zoonosis Unit WHO, Dr. Maria Van Kerkhove mengatakan bahwa "Virus ini ditularkan melalui tetesan, atau sedikit cairan, yang sebagian besar melalui bersin atau batuk."

Dr. Maria lalu menambahkan, "Sangat penting bahwa petugas kesehatan mengambil tindakan pencegahan tambahan ketika mereka bekerja pada pasien dan melakukan prosedur itu."

Penyakit pernafasan dikatakan menyebar melalui kontak dari orang-ke-orang, butiran-butiran yang dibawa melalui bersin dan batuk serta kuman yang tertinggal pada benda mati, menurut para pejabat WHO.

Para pejabat WHO juga mengatakan bahwa Virus Corona jenis baru atau COVID-19 dapat melayang di udara, dan tetap berada di udara tergantung pada faktor-faktor seperti panas dan kelembaban.

 

Penelusuran klaim virus corona mati pada suhu 26-27 ° C dan minum air panas dengan paparan matahari serta tidak makan es krim dapat menghindari virus.

Klaim tersebut sebelumnya telah dibantah oleh WHO. "Berdasarkan bukti sejauh ini, virus corona baru bisa ditularkan di semua area, termasuk area yang memiliki cuaca panas dan lembab," demikian menurut WHO. 

Coronavirus disease (COVID-19) advice for the public: Myth busters.(Foto: WHO)

 

 

Penelusuran klaim virus corona dapat hidup selama 9 jam pada kain.

Situs liputan6.com dalam artikel berjudul "Pakaian hingga Pintu, Berapa Lama Virus Corona Hidup di Benda Sekitar?" dimuat pada, 23 Maret 2020 menyebutkan.

"Penelitian tentang ketahanan virus Corona di permukaan yang lebih lembut seperti kain masih belum diketahui secara pasti. Berdasarkan penelitian dilansir dari NPR, pakar penyakit menular di Brigham and Women's Hospital, Daniel Kuritzkes, permukaan datar dan permukaan keras lebih ramah terhadap virus daripada permukaan kain atau kasar."

 

Penelusuran klaim virus corona hidup 10 menit di tangan

Dalam artikel berjudul "Berapa Lama Virus Corona Hidup di Kulit, Rambut, dan Kuku?" yang dimuat situs lifestyle.kompas.com pada 23 Maret 2020 menyebutkan.

"Jika virus yang menyebabkan Covid-19 dapat hidup di permukaan yang keras dan halus selama berhari-hari, berapa lama virus itu bisa bertahan di kulit kita? Tidak ada waktu yang pasti, namun menurut Rathore, masuk akal jika mengatakan virus itu menetap lama untuk menyebar dari orang ke orang. Karena itu, ia pun menyarankan kita untuk mencuci sarung tangan yang kotor."

 

Penelusuran klaim berkumur sampai dalam dengan air hangat dan garam akan membunuh virus corona,

 

Mitos ini sebelumnya dibantah artikel berjudul Cek Fakta: Berkumur Air Hangat dengan Garam dan Cuka Bisa Hilangkan Covid-19? Ini Faktanya yang dimuat Liputan6.com.

Kesimpulannya, tidak ada bukti bahwa berkumur dengan air hangat dan garam secara teratur telah melindungi orang dari infeksi coronavirus baru.


Kesimpulan

Setelah ditelusuri, tujuh poin klaim soal informasi seputar Virus Corona tidak terbukti kebenaranya.

Tujuh poin klaim informasi seputar virus Corona tersebut sebelumnya juga telah beredar. Dengan kemasan informasi yang mencatut nama Unicef.

Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya