Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansah mengimbau masyarakat untuk tidak berkegiatan dengan menghadirkan orang banyak termasuk menunda penyelenggaraan resepsi pernikahan.
"Kami jam 11 sudah rapat dan sore ini kami video conference untuk menyamakan persepsi forkopimda provinsi dengan forkopimda kabupaten kota, bahwa keramaian-keramaian ini sudah harus kita komunikasikan, kalau memang pengantin untuk resepsinya ditunda. Mungkin akad nikahnya bisa dilakukan karena waktu akad nikah tidak mengundang banyak orang," ucap Khofifah di Mapolda Jatim, Senin (23/3/2020).
Khofifah Indar Parawansah juga mengingatkan pada masyarakat yang hendak menikah harus mengedepankan social distancing atau pembatasan sosial minimal jaga jarak satu meter.
"Kita pastikan juga kalau akan menikah dengan jarak interaksi minimal satu meter, pola-pola distancing, harus kita jaga bersama. Yang sifatnya resepsi mengundang banyak orang pastikan ditunda," kata dia.
Baca Juga
Advertisement
Khofifah Indar Parawansah juga mengingatkan masyarakat untuk senantiasa di rumah saja jika tak ada urusan mendesak di luar. Karena, mulai Senin malam 23 Maret 2020, polisi dibantu TNI akan membubarkan setiap keramaian di beberapa tempat hiburan dan tempat wisata.
"Begitu juga tempat keramaian dan tempat wisata. Jadi Bapak Kapolda dan Pangdam punya komitmen untuk menjaga bagaimana pencegahan penyebaran virus Corona ini kita maksimalkan. Maka harus diikuti kedisiplinan seluruh warga. Saya mohon disiplin, tinggal di rumah untuk tidak keluar rumah. Boleh keluar rumah kalau ada urusan yang sangat penting," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Update Situasi Corona Virus COVID-19 di Jatim per 23 Maret 2020
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menyampaikan perkembangan mengenai virus corona baru yang menyebabkan COVID-19 di wilayahnya.
Hingga saat ini tidak ada penambahan pasien positif COVID-19. Total warga Jatim terinfeksi virus corona COVID-19 masih sama yaitu 41 orang.
"Sore ini data Pemprov Jatim 41 positif," ucap Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin, 23 Maret 2020.
Dari jumlah pasien positif virus corona baru, terbanyak masih Surabaya 29 pasien, Malang Raya lima pasien, Sidoarjo tiga pasien, Magetan tiga pasien dan Kabupaten Blitar satu pasien. Sementara pasien positif virus corona meninggal 1 orang di Malang. "Positif seperti kemarin datanya," kata Khofifah.
Meski begitu, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) terus meningkat. Saat ini angkanya mencapai 125 pasien. Sedangkan 1.405 berstatus orang dalam pemantauan (ODP).
"Kemarin ODP 999 dan sampai sore ini terdapat hasil tracing 1.405 ODP. Tambahan 406 orang. PDP kemarin 88 orang dan sampai jam 16.00 WIB, tercatat 125 PDP," ujar Khofifah.
Advertisement