Plaza Indonesia Tutup Sementara Akibat Covid-19, Hanya Toko Ini yang Tetap Buka

Beberapa toko yang melayani kebutuhan pokok masyarakat tetap diizinkan buka di Plaza Indonesia.

oleh Ika Defianti diperbarui 23 Mar 2020, 21:21 WIB
Koleksi Batik Marunda yang dipamerkan pada acara Menyentuh Hati, Mengubah Hidup yang dilaksanakan di La Moda, Plaza Indonesia pada Jumat, 27 September 2019. (dok. liputan6.com/Novi Thedora)

Liputan6.com, Jakarta Pusat perbelanjaan, Plaza Indonesia, Jakarta Pusat akan tutup sementara untuk beberapa hari ke depan. Kebijakan itu dikeluarkan sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 di Indonesia.

"Plaza Indonesia akan tutup sementara terhitung dari tanggal 25 Maret-3 April 2020," kata General Manager Tenant Communication Ralations, PT Plaza Indonesia Realty Stella Kohdong, Senin (23/3/2020).

Kendati begitu, dia menyebut, terdapat sejumlah toko di Plaza Indonesia yang diizinkan tetap buka. Toko tersebut yakni yang seringkali melayani kebutuhan masyarakat.

Di antaranya yakni, The Food Hall Supermarket, toko farmasi hingga anjungan tunai mandiri (ATM) sejumlah bank.

"Jam buka pagi pukul 11.00 WIB dan tutup pukul 17.00 WIB," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


356 Kasus Positif Covid-19 di DKI

Petugas melewati layar pemantau yang menunjukan penyebaran virus corona (COVID-19) di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Senin (9/3/2020). Dari 3.580 orang yang menghubungi Posko COVID-19 DKI Jakarta, ada 64 kasus kategori Orang Dalam Pantauan dan 56 Pasien Dalam Pengawasan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan secara resmi bahwa ada 356 orang yang dinyatakan positif virus corona atau Covid-19. Data tersebut berdasarkan website corona.jakarta.go.id pukul 17.45 WIB Senin (23/3/2020).

Dalam laman tersebut juga tertuliskan data tersebut hasil pantauan hingga Senin (23/3/2020) pukul 08.00 WIB. Selain itu berdasarkan data yang ada Jakarta Selatan menjadi wilayah paling banyak dinyatakan positif corona yakni 80 orang.

Sedangkan Jakarta Barat 79 orang, Jakarta Timur 50 orang, Jakarta Utara 23 orang dan Jakarta Pusat 20 orang. Sedangkan 104 lainnya belum diketahui lokasinya.

Kemudian untuk pasien yang mendapatkan perawatan berjumlah 221 orang, sembuh 22 orang, self isolation meninggal 82 orang dan meninggal 31 orang.

Secara keseluruhan terdapat total 788 kasus yang tengah ditangani di Jakarta. Dari angka tersebut sebanyak 432 kasus sedang menunggu hasil pemeriksaan.

Sedangkan untuk kecamatan paling tinggi yakni Kalideres, Jakarta Barat menangani sebanyak 22 kasus. Untuk Jakarta Selatan paling tinggi di Kecamatan Kebayoran Baru dengan 16 kasus.

Selanjutnya yakni Jakarta Timur paling tinggi di Kecamatan Cakung, Duren Sawit dan Pulo Gadung masing-masing 8 kasus. Kemudian Jakarta Pusat tertinggi di Kecamatan Johar Baru ada 5 kasus dan Jakarta Utara ada di Kecamatan Kelapa Gading dengan 12 kasus.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya