Pemerintah Pastikan Logistik Pasien Virus Corona di Wisma Atlet Aman

Erick Tohir menyatakan pihaknya terus mengupayakan pemenuhan kebutuhan pasien corona atau Covid-19, termasuk keperuan logistiknya.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 24 Mar 2020, 14:45 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersiap mengikuti rapat dengan Komisi VI DPR, di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Rapat tersebut membahas Penyertaan Modal Negara (PMN) pada Badan Usaha Milik Negera tahun anggaran 2019 dan 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Tohir menyatakan pihaknya terus mengupayakan pemenuhan kebutuhan pasien corona atau Covid-19, termasuk keperuan logistiknya.

Belum lama ini, pemerintah menyulap Wisma Atlet bekas Asian Games untuk menampung pasien corona. Dengan demikian, dibutuhkan prasarana yang lebih banyak untuk menunjang operasional Wisma Atlet agar dapat difungsikan sebagai rumah sakit.

"Saya hari ini rapat dengan para Wakil Menteri (wamen), memastikan logistik di Wisma Atlet ini baik makanan atau medis harus siap," ujar Erick di Kantor Graha BNPB, Selasa (24/3/2020).

Erick mengaku bahwa ia terus memantau keadaan Wisma Atlet, dan cukup risau ketika jumlah pasien dari 21 melonjak jadi 102.

"Oleh karena itu, kita meminta seluruh elemen masyarakat tidak saling menyalahkan tapi mulai bergerak di wilayahnya yang terkecil, dan dengan gototong royong InsyaAllah bisa kita lewati," tutur Menteri BUMN.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Gandeng Swasta

Foto dari atas memperlihatkan Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Jumat (20/3/2020). Pemerintah akan mengubah fungsi Wisma Atlet Asian Games sebagai rumah sakit darurat khusus penanganan virus corona (Covid-19) sehingga bisa dipakai pada Senin (23/3/2020). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Dalam kesempatan yang sama, Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga mengatakan telah bekerja sama dengan pihak swasta untuk pemenuhan kebutuhan prasarana untuk menangani virus corona.

"Kami mulai merangkul banyak pihak swasta bersama BUMN untuk menyalurkan langsung kebutuhan tenaga medis. Beberapa perusahaan sudah bersama kami, sudah 10 perusahaan logistik swasta bergabung untuk kebutuhan perlengkapan dan logistik ke daerah-daerah," beber Arya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya