Mengenal 6 Jenis Masker untuk Mengurangi Risiko Penularan Corona COVID-19

Untuk mencegah penularan virus Corona (Covid-19), masyarakat di Indonesia sudah mulai menggunakan masker saat bepergian keluar rumah, baik saat menggunakan angkutan umum, sepeda motor, bahkan mobil pribadi.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Mar 2020, 18:01 WIB
masker untuk menghindari virus corona | pexels.com/@cottonbro

Liputan6.com, Jakarta - Untuk mencegah penularan virus Corona (Covid-19), masyarakat di Indonesia sudah mulai menggunakan masker saat bepergian keluar rumah, baik saat menggunakan angkutan umum, sepeda motor, bahkan mobil pribadi.

Seperti diberitakan Bola.com, penggunaan masker bertujuan untuk menghalau berbagai partikel yang bisa membahayakan kesehatan tubuh. Wabah virus Corona yang sekarang terjadi semakin membuat khawatir masyarakat dunia, termasuk di Indonesia.

Masker adalah alat pelindung diri (APD) yang mampu memberikan efektifitas mencegah penyebaran virus Corona. Dilansir dari laman WHO, masker menjadi satu di antara saran mencegah penyebaran virus secara efektif.

Untuk mencegah terinfeksi virus Corona, tak sembarangan masker yang bisa digunakan. Perlu diketahui jenis masker yang baik untuk mencegah penyebaran virus ini.

Ada beberapa standar yang harus terpenuhi dan penggunaan respirator lebih baik untuk memaksimalkan dalam perlindungan terhadap virus Corona, selain rajin mencuci tangan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan tubuh sangatlah penting agar aktivitas sehari-hari tidak terganggu.

Berikut jenis masker yang dianjurkan digunakan untuk mencegah virus Corona. Bola.com telah merangkum dari berbagai sumber jenis masker yang tepat digunakan untuk mencegah penyebaran Virus Corona atau COVID-19:  


1. Masker Bedah

Masker yang umum dijumpai pertama adalah masker bedah. Masker yang nyaman digunkana dan harganya terjangkau menjadi faktor masker ini mudah dijumpai.

Masker bedah memiliki 3 lapisan, yaitu dua lapisan luar dan satu lapisan tengah yang berfungsi sebagai filter. Masker bedah memiliki penyaringan sekitar 80 persen yang mampu mencegah penyebaran virus Corona.

Masker bedah efektif digunakan untuk orang sedang sakit untuk mencegah penularan kuman, bakteri, dan virus. Tiga lapisan  masker bedah terdiri dari lapisan luar (antiair), lapisan tengah (filter), dan lapisan dalam (menyerap cairan yang keluar dari mulut).

Perlu diingat, masker bedah ini hanya dianjurkan digunakan untuk sekali pakai. Ketika memakai masker ini agak sedikit longgar dan memungkinkan partikel kecil atau udara masuk melalui sisi masker.

Masker bedah dapat digunakan untuk semua golongan, termasuk anak-anak. 


2. Masker N95

Masker N95 yang efektif menghalangi 95 persen partikel yang masuk (terutama PM10).

Masker N95 adalah masker yang juga sering ditemukan ketika pandemi virus Corona atau COVID-19. Masker ini sangat dianjurkan untuk digunakan sebagai pencegahan penyebaran virus Corona.

Masker N95 memiliki harga yang cukup mahal dibandingkan dengan masker bedah. Masker N95 didesain secara pas menutup hidung dan mulut orang dewasa.

Penggunaan masker ini tidak disarankan untuk anak-anak karena memliki ukuran yang tidak pas dan tidak dapat memberikan perlindungan yang cukup. Masker N95 tidak dianjurkan untuk digunakan sehar-hari karena akan kesulitan bernapas, gerah, dan tidak nyaman dalam jangka waktu lama.  


3. Masker Gas

Masker gas yang digunakan sebagai pelindung diri dari gas dan uap yang berbahaya juga efektif digunakan untuk pencegahan penyebaran virus Corona atau COVID-19. Masker ini memiliki filter yang tepat untuk bahan kimia tertentu.

Masker gas sulit ditemui di kehidupan sehari-hari karena khusus dipakai jika terjadi kebakaran bangunan maupun hutan. Masker ini memiliki kekurangan, yaitu tidak menyaring partikel udara jika tidak ditambahkan filter untuk menghalaunya. 


4. Masker N99

Masker N99 termasuk jenis masker yang efektif untuk melindungi dari polusi dan virus. Masker N99 mampu memproteksi 99 mikropartikel di udara di bawah PM 2,5 dengan memiliki enam lapisan dan dua katup udara di sisi kanan dan kiri.

Beda dengan masker N95, masker N99 hanya diperbolehkan digunakan sekali pakai sama dengan masker bedah. Masker ini efektif digunakan selama 3-4 jam pemakaian dalam 1 hari.

Masker N99 ketika digunakan sedikit tidak nyaman karena berbahan kaku dan tidak bisa disesuaikan dengan bentuk wajah.  


5. Masker P95

Masker P95 memiliki keunggulan dibandingkan masker-masker lain. Masker P95 tidak hanya menyaring debu, virus, dan partikel berbahaya lainnya di udara, tetapi sebagai masker respirator yang mampu menyaring partikel yang mengandung minyak.

Masker P95 biasa digunakan pada pekerja di kawasan kilang minyak, pom bensin, pabrik farmasi dan masih banyak lagi. Masker ini bisa digunakan selama 40 jam dalam jangka waktu 30 hari.

Masker P95 mampu menyaring aerosol minyak sampai 95 persen. 


6. Masker R95

Masker R95 berjenis masker R yang cukup tahan menghalau polutan berbasis minyak. Masker ini sangat sulit untuk ditemukan dibanding masker-masker lain.

Masker R95 memiliki ketahan hingga 8 jam pemakaian untuk menyaring partikel yang ada di udara. Masker ini menggunakan respirator yang dapat digunakan secara terus-menerus.

Jangan menggunakan respirator memlebihi batas pemakaian karena akan mengakibatkan cedera. Masker R95 tidak dirancang untuk anak-anak.

Sumber: Alo Dokter, Halo Doc, WHO

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya