Cek Fakta: Hoaks Foto Kereta di AS Angkut Bahan Baku Virus Corona COVID-19

Viral foto penampakan kereta yang diklaim mengangkut bahan baku virus corona yang memicu wabah COVID-19, faktanya?

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Mar 2020, 19:37 WIB
Viral foto penampakan kereta yang diklaim mengangkut bahan baku Virus Corona baru (Covid-19), simak penelusuran faktanya. (Screenshot)

Liputan6.com, Jakarta- Viral foto penampakan kereta yang diklaim mengangkut bahan baku virus corona pemicu wabah COVID-19 di Texas Amerika Serikat, pada September 2019. 

Foto yang memperlihatkan gerbong berbentuk lonjong, mirip tangki, bertuliskan COVID-19 tersebut beredar di media sosial dan aplikasi WhatsApp.  

Demikian salah satu narasi yang menyertainya: 

"Wallahualam samada benar atau tidak..

Keretapi ini d lhat d Texas America..tak da sesiapa pun yg mengetahui apa yg d bawa pd bulan Sept 2019...cuma trtulis 'covid19...itulah mainan Amerika wahai sekelian manusia. Keretapi ni sbnar nya membawa bhan biologi yg d guna kn untuk menghasil kn virus..Mungkin ianya digunakan kepada China untuk melumpuhkan kuasa besar itu.Dan juga tersebar ke serata dunia supaya Amerika mendapat keuntungan dengan menjual kembali ubat2an..

Sifat buruk Dan jahat Amerika makin terserlah sejak pemerintahan Donald Trump..

Hanya Allah yg tahu apa agenda mereka..Wallahualam."

 

Foto yang sama juga menyebar di media sosial di sejumlah negara. 

 

 

Benarkah klaim tersebut? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.


Penelusuran Fakta

Untuk memverifikasi klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com melakukan penelusuran foto menggunakan Google Reverse Image.

Hasil penelusuran mengarah ke sejumlah link yang memuat gambar serupa, salah satunya artikel berjudul, "Is This Train Car Carrying ‘COVID-19’?" dimuat situs anti-hoaks snopes.com, pada 14 Maret 2020.

Dalam artikel tersebut dijelaskan, gerbong kereta menyandang kode reporting marks yang terdiri atas dua hingga maksimal empat huruf, yang diikuti angka (maksimal 6 angka) yang menunjukkan kepemilikan gerbong. Aturan tersebut diputuskan oleh Association of American Railroads.

Situs Snopes mencontohkan foto gerbong dengan kode 'GATX 5363' di atasnya.

"Jelas, 'COVID-19' bukan kode kepemilikan yang sesuai dengan aturan. Juga bukan bentuk penandaan atau identifikasi standar lain yang akan ditemukan pada tangki kereta," demikian dikutip dari Snopes. Huruf dalam kode ada lima, sementara maksimal empat. 

Jika teori konspirasi itu benar, virus pastinya akan ditempatkan di wadah khusus, dikemas dalam peti tanpa tanda, dan dimuat sembunyi-sembunyi dalam gerbong biasa, bukannya terang-terangan dengan mencantumkan kode di atasnya.

"Gambar ini adalah manipulasi digital yang agak lucu, tak lebih dari itu."

Hasil penelusuran juga mengarah ke artikel berjudul "UPDATED MARCH 16: Rail Group Staff Report: Global railway industry response to the COVID-19 pandemic" yang dimuat situs rtands.com pada 16 Maret 2020.

Artikel tersebut membantah klaim yang menyebut, gerbong kereta di AS digunakan untuk mengangkut virus yang memicu wabah COVID-19. 

Foto viral yang menunjukkan gerbong hitam bertuliskan 'COVID-19' adalah manipulasi belaka. 

 

COVID-19 Bukan Nama Virus

Salah satu kesalahan fatal yang dilakukan oleh pembuat hoaks adalah, ia keliru mencantumkan tulisan 'COVID-19' di gerbong. 

COVID-19 (coronavirus disease) adalah nama penyakit. Sementara, virus yang menyebabkannya adalah SARS-CoV-2 (severe acute respiratory syndrome coronavirus 2).

'COVI' merujuk pada coronavirus atau virus corona. Sementara, 'D' singkatan dari disease atau penyakit. Sedangkan angka '19' mewakili 2019, tahun di mana virus tersebut diidentifikasi. 

Nama COVID-19 baru ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 17 Februari 2020, menggantikan sebutan 2019-nCoV yang dikenal sebelumnya. 

Kesimpulannya, tak mungkin sebuah gerbong mengangkut penyakit COVID-19. Yang paling mungkin diangkut adalah virusnya. Jika demikian, seharusnya kode yang tertera adalah 'SARS-CoV-2'.

 


Kesimpulan

Klaim yang menyebut foto gerbong bertuliskan 'COVID-19' adalah bukti bahwa virus bermula dari Amerika Serikat, sama sekali tidak berbukti. 

'COVID-19' bukan kode reporting marks yang biasa tertera pada gerbong di AS. Foto tersebut hasil manipulasi digital semata. 

Lagipula, nama COVID-19 belum dikenal sebelum ditetapkan WHO pada 17 Februari 2020, sementara klaim menyebut gerbong tangki itu melintas pada September 2019.

Banner hoaks

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id

 

Data: Eka M

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya