Liputan6.com, Jakarta- Pandemi virus corona Covid-19 masih melanda dunia. Di Indonesia saja, hingga Selasa (24/3) sudah 686 orang terpapar. Bahkan, 55 orang di antaranya meninggal dunia.
Virus Corona Covid-19 memang harus diputus rantai penyebarannya. Di antaranya, seperti yang kerap dikampanyekan, yaitu dengan berdiam di rumah dan sering mencuci tangan pakai sabun di air mengalir.
Advertisement
Cuci tangan dengan sabun sesering mungkin memang yang paling dianjurkan untuk menghindari virus corona covid-19. Bukan dengan hand sanitizer yang mengandung alkohol 70 atau 96 persen dan dicampur H202 tiga persen, glycerol, dan aquadest---sebagaimana anjuran dari organisasi kesehatan dunia (WHO).
"Pakai sabun di air mengalir lebih baik ketimbang sedikit-sedikit hand sanitizer," kata Prof Dr dr H Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB FINASIM FACP saat dihubungi Health Liputan6.com pada Senin (23/3).
Masih Lengket di Tangan
Dekan Falkutas Kedokteran Universitas Indonesia periode 2017-2021 ini mengatakan bahwa pemakaian hand sanitizer pun pada akhirnya harus diakhiri dengan sabun di air mengalir.
"Hand sanitizer itu kan isinya alkohol. Virusnya memang sudah mati karena alkohol itu sebenarnya, tapi masih lengket di tangan kita," kata Ari menambahkan.
Advertisement
Lima sampai Enam Kali
Maka itu, tetap dibutuhkan cuci tangan agar virus itu benar-benar hilang dari tangan kita.
Ari menyebut, setelah menggunakan hand sanitizer sebanyak lima sampai enam kali, harus dicuci pakai sabun. Biar apa pun jenis virusnya, termasuk penyebab Corona COVID-19, benar-benar hilang.
Dengan Sabun di Air Mengalir
Apabila virus masih menempel, Ari mengatakan bahwa tangan kita masih dalam keadaan kotor. Untuk membuang kotoran tersebut, harus dengan sabun di air mengalir.
"Lima sampai enam kali, harus stop. Ujung-ujungnya tetap harus cuci tangan pakai sabun juga," Ari menekankan.
(Aditya Eka Prawira)
Advertisement