Erick Thohir Minta Swasta Genjot Produksi Masker

Menteri BUMN Erick Thohir minta Kimia Farma untuk memproduksi 4,7 juta masker untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Mar 2020, 18:44 WIB
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir berpose usai mengunjungi Kantor Liputan 6 di SCTV TOWER, Jakarta, Senin (10/12). Kunjungan Erick Thohir dalam rangka roadshow ke beberapa media. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia, mendorong perusahaan anggotanya maupun perusahaan swasta, untuk meningkatkan produksi masker saat pandemi virus Corona berlangsung di Indonesia.

Pasalnya pemerintah telah mengeluarkan kebijakan terkait keringanan bahan baku masker asal impor.

"Itu yang harus kita manfaatkan bersama, akan kembali produksi lagi (masker) di bulan April," kata Menteri BUMN Erick Thohir saat menggelar Webinar bersama KADIN, pada Selasa (24/3).

Erick kemudian menunjuk Kimia Farma, sebagai perusahan milik negara yang bertanggung jawab untuk memproduksi 4,7 juta masker untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik.

Sebelumnya, Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan sebanyak 4,7 juta masker buatan perusahaan BUMN diprediksi bakal selesai diproduksi akhir Maret 2020. Namun, jumlah tersebut dirasa masih kurang untuk mencukupi kebutuhan masker dalam negeri.

Alasannya, dalam satu hari satu orang bisa menggunakan 3 masker sekali pakai. Mereka biasa mengganti masker sekali pakai setelah 8 jam pemakaian.

"Jadi kita akan cari juga dari luar kalau ada kekurangan untuk kebutuhan masker," kata Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Selasa, (24/3).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Alat Pelindung Diri

Sekelompok perawat dengan alat pelindung diri berpose sebelum shift malam mereka di rumah sakit Cremona, tenggara Milan, Lombardy pada 13 Maret 2020. Para pekerja kesehatan Italia kelelahan setelah selama bermingu-minggu berada di garda terdepan memerangi pandemi virus corona. (Paolo MIRANDA/AFP)

Begitu juga dengan alat pelindung diri (APD) untuk kebutuhan rumah sakit. Perusahaan pelat merah memang sedang memproduksi APD untuk kebutuhan dalam negeri.

Selain memproduksi, pemerintah juga akan mencari APD untuk memenuhi kebutuhan saat ini. Sebab, dalam situasi seperti saat ini, bahan baku pembuatan APD juga sedang dicari para produsen di berbagai negara terjangkit.

"Sebab semua mengejar bahan baku dan lain-lain," kata Arya.

Tak hanya itu, peralatan yang digunakan untuk tes covid-19 yang dimiliki saat ini juga masih kurang. Masih banyak rumah sakit yang belum memiliki perlengkapan setara rumah sakit rujukan seperti RSPI Sulanti Suroso dan RSU Persahabatan.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya