Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Surabaya sudah membuka peta persebaran corona COVID-19 yang ada di wilayahnya sejak Senin, 23 Maret 2020. Dibukanya peta persebaran ini diharapkan dapat membangun kesadaran masyarakat untuk tetap waspada serta menerapkan imbauan pemerintah untuk menekan penyebaran corona COVID-19.
Peta persebaran di Surabaya tersebut dapat dilihat di situs lawancovid-19.surabaya.go.id. Di laman itu tidak hanya dapat melihat peta persebaran tetapi juga informasi lainnya mengenai corona COVID-19.
Melihat informasi data persebaran COVID-19 di Surabaya pada 24 Maret 2020 pukul 19.00 WIB tercatat total keseluruhan orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 182 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak delapan orang dan terkonfirmasi positif sebanyak 31 orang. Dari 31 orang konfirmasi positif tersebut, dua orang dari luar Surabaya.
Baca Juga
Advertisement
Rincian per wilayah terkait corona covid-19 antara lain:
Surabaya Barat:
ODP 32 orang, PDP satu orang, dan Positif lima orang
Surabaya Timur:
ODP 76 orang, PDP empat orang dan Positif delapan orang
Surabaya Pusat:
ODP 15 orang, PDP 0 dan Positif satu orang
Surabaya Selatan:
ODP: 52 orang, PDP dua orang dan Positif 14 orang
Surabaya Utara:
ODP tujuh orang, PDP satu orang dan Positif tiga orang
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Alasan Buka Peta Persebaran COVID-19
Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi, M.Fikser menuturkan, peta persebaran COVID-19 ini dibuka untuk menyadarkan dan melibatkan masyarakat sehingga dapat menekan penyebaran COVID-19. Jadi bukan hanya pemerintah saja tetapi butuh kerja sama semua pihak. Dengan dibuka peta persebaran itu diharapkan memicu masyarakat untuk waspada dan meningkatkan kesadaran menjaga pola hidup bersih dan sehat.
"Buka peta kepada masyarakat untuk membuka kalau sudah ada di lingkungan kita Jadi masyarakat care dengan anjuran dan imbauan pemerintah,” ujar Fikser saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (25/3/2020).
Selain itu juga meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan menerapkan imbauan pemerintah secara terus menerus. Fikser menuturkan, data persebaran itu diperbaharui setiap hari sekitar pukul 18.00 WIB, tetapi akan tayang 19.00 WIB. Hal ini mengingat data tersebut juga mencapai kelurahan. Data persebaran COVID-19 didapatkan dari Dinas Kesehatan Surabaya.
"Dapat informasi itu hingga ke level kelurahan. Kami update setiap hari mudah-mudahan jam 19.00 sudah bisa ada karena kami harus detil hingga kelurahan. Di situ ada ODP, PDP,” ujar dia.
Terkait ada perbedaan data terutama terkonfirmasi, Fikser menuturkan, hal itu melihat berapa lama domisili warga tersebut dan identitas warga. "Misalkan dia baru datang dan beberapa hari kos tapi bukan KTP Surabaya, tetapi terpapar dan dirawat di RS di Surabaya, jadi domisili berapa lama dia tinggal” tutur dia.
Advertisement