Liputan6.com, Surabaya - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang Robben Rico memastikan pihaknya terus memperbanyak pembuatan bilik sterilisasi ini. Bahkan, setiap hari rata-rata bisa membuat 10-20 unit bilik sterilisasi atau bahkan bisa lebih.
"Nanti harapannya sampai tingkat kelurahan bisa kita sentuh, bisa kita letakkan bilik sterilisasi ini,” kata Robben, Rabu (25/3/2020).
Menurut Robben, bilik sterilisasi ini ternyata lebih efektif dibanding mengerahkan banyak orang untuk menyemprotkan disinfektan setiap hari. Nanti bilik sterilisasi ini akan dipasang di tempat-tempat yang ramai dan banyak dikunjungi orang.
"Harapan kami, warga nanti bisa lebih aktif untuk mensterilkan diri mereka masing-masing,” kata dia.
Baca Juga
Advertisement
Ia juga memastikan, pemasangan bilik sterilisasi ini sudah dimulai sejak beberapa hari lalu. Hingga saat ini, yang terpasang sudah ada di Balai Kota Surabaya, Bandara Juanda, Taman Bungkul, KBS, Rumah Sakit Soewandhi, Rumah Sakit BDH.
Selain itu di Rumah Sakit Siloam, Markas Polrestabes Surabaya, Kantor Kejaksaan Negeri Surabaya, Kantor Kejaksaan Negeri Tanjung Perak dan berbagai kantor pelayanan publik lainnya.
"Sedangkan hari ini kita pasang di terminal, stasiun, mal-mal yang posisinya memang mendatangkan banyak orang. Termasuk di Pasar Turi, Siola, depan Tugu Pahlawan,” tegasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Risma: Jangan Salaman Dulu dengan Tetangga
Sementara itu, Wali Kota Risma berharap warga Surabaya benar-benar memanfaatkan bilik sterilisasi itu. Ia mencontohkan ketika warga baru pulang dari tempat kerjanya, bisa menyempatkan waktu untuk mampir di bilik sterilisasi itu.
Tujuannya, supaya ketika pulang ke rumah dalam kondisi steril. "Sehingga keluarga kita tidak ikut tercemar virus atau bakteri yang kita bawa dari luar," pesannya.
Namun begitu, Wali Kota Risma juga meminta kepada warga Kota Surabaya untuk selalu menjaga jarak aman, terutama apabila nantinya harus antre di fasilitas bilik sterilisasi itu.
"Saya berharap jaraknya nanti antre tetap satu meter lebih. Jangan berdesakan ketika antre mau masuk bilik," ujarnya.
Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini berkali-kali memastikan bilik sterilisasi semacam ini akan terus diproduksi sampai menyebar di hampir seluruh penjuru Kota Pahlawan. Namun, yang paling penting bagi Wali Kota Risma adalah warga harus tetap menjaga jarak aman.
Advertisement