Malaysia Perpanjang Lockdown Akibat Corona COVID-19 Hingga 14 April

Perpanjangan perintah gerakan terbatas atau lockdown akibat Virus Corona COVID-19 Malaysia disampaikan oleh PM Muhyiddin Yassin.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 25 Mar 2020, 16:04 WIB
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin. (Mohd Rasfan / AFP)

Liputan6.com, Putrajaya - Malaysia pada hari Rabu mengumumkan perpanjangan perintah gerakan terbatas selama pandemi Virus Corona COVID-19. Sebelumnya diinformasikan berakhir pada 31 Maret 2020 tetapi sekarang akan berlangsung hingga 14 April.

"Perpanjangan itu diperlukan untuk meratakan kurva infeksi dan mencegah penyebaran Virus Corona COVID-19, yang sejauh ini telah menyebabkan 1.624 kasus di Malaysia - yang tertinggi di Asia Tenggara," kata Perdana Menteri Muhyiddin Yassin dalam pidato yang disiarkan televisi seperti dikutip dari SCMP, Rabu (25/3/2020). 

"Anda tahu bahwa ini baik untuk Anda, keluarga Anda, dan orang-orang di sekitar Anda. Kesadaran dan ketulusan Anda dalam mematuhi aturan yang diberlakukan oleh pemerintah selama periode Movement Control Order atau Orde Kontrol Gerakan ini sangat terpuji," kata Muhyiddin, seraya menambahkan bahwa ia tahu hal itu tidak mudah.

PM Muhyiddin juga meminta warga Malaysia untuk menahan diri dari aksi panic buying di tengah pandemi Virus Corona COVID-19.

"Anda tidak memerlukan persediaan makanan yang tidak perlu karena persediaannya cukup," katanya.

"Saya jamin makanan itu cukup untuk semua orang. Saya tahu Anda merasa terbebani, tetapi saya tidak punya pilihan. Saya harus memperpanjang Movement Control Order untuk keselamatan Anda sendiri."


Lockdown Sejak 18 Maret

Seorang pria mengenakan masker karena kekhawatiran penyebaran virus corona COVID-19 berjalan melewati pusat perbelanjaan yang sepi di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (16/3/2020). PM Malaysia Muhyiddin Yassin melakukan lockdown nasional atau mengunci akses seantero Negeri Jiran. (Syaiful REDZUAN/AFP)

Lockdown sebagian Malaysia, yang mulai berlaku pada 18 Maret dan dimaksudkan untuk berjalan selama dua minggu, dirancang untuk membatasi pertemuan besar. Warga Negeri Jiran hanya dapat meninggalkan rumah untuk membeli bahan makanan, untuk keadaan darurat atau untuk mengakses perawatan kesehatan. Kunjungan sosial dilarang.

Siapa pun yang ditemukan melanggar perintah, yang sedang ditegakkan oleh polisi dengan bantuan militer, akan menghadapi hukuman enam bulan penjara, denda atau keduanya.

Muhyiddin mengatakan lebih dari 95 persen orang telah mematuhi pembatasan, dengan polisi mengatakan 110 orang telah ditangkap karena pelanggaran.

Banyak kasus baru telah dikaitkan dengan pertemuan keagamaan massal yang terjadi pada akhir Februari dan awal Maret, yang menarik 14.500 Muslim dari Malaysia dan 1.500 orang asing untuk beribadah, kemudian menyebarkan virus ke Brunei, Singapura, Kamboja dan Thailand.


Kasus Virus Corona COVID-19 di Malaysia

Sebuah kolam publik ditutup karena kekhawatiran penyebaran virus corona COVID-19 di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (16/3/2020). Malaysia memberlakukan lockdown nasional dimulai pada 18 Maret hingga 31 Maret 2020. (Syaiful REDZUAN/AFP)

Menurut data dari siaran pers kedutaan Malaysia, per Rabu 25 Maret 2020, kasus positif Virus Corona COVID-19 di sana meningkat yakni 1.796 kasus.

172 kasus baru pada hari ini.

Jumlah kematian juga meningkat menjadi 17 orang. Termasuk seorang doktor.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya