Menag: Jadikan Hari Raya Nyepi Momentum Merawat Kemanusiaan

Menteri Agama Fachrul Razi mengajak seluruh umat Hindu di Tanah Air untuk menjadikan Hari Raya Nyepi 2020 sebagai momentum untuk kembali pada esensi agama,

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Mar 2020, 16:21 WIB
Menteri Agama Fachrul Razi saat memberikan ceramah dalam salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (1/11/2019). Menag Fachrul Razi memberikan ceramah dengan tema persatuan 'Merajut Persatuan dan Kesatuan'. (Liputan6.com/ Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Fachrul Razi mengajak seluruh umat Hindu di Tanah Air untuk menjadikan Hari Raya Nyepi 2020 sebagai momentum untuk kembali pada esensi agama, yakni merawat kemanusiaan.

Dia berharap, umat Hindu dapat menggali makna terdalam yang diyakini dari peringatan Hari Suci Nyepi dan menjadikannya sebagai sumber inspirasi untuk menata perbuatan, perkataan, dan pikiran menjadi Tri Kaya Parisudha atau tiga perbuatan yang suci dan bersih.

"Dengan menjadi suci dan bersih, semoga umat Hindu mampu mengendalikan dirinya sendiri dan menghindari perbuatan adharma atau sifat kebatilan," kata Fachrul dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (25/3/2020) seperti dilansir Antara.

Fachrul menilai, ritual Catur Brata Penyepian yang terdiri atas Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan, dan Amati Lelanguan relevan dengan upaya merawat kemanusiaan pada masa penularan virus corona penyebab Covid-19.

"Mari jadikan Catur Brata Penyepian sebagai momentum memperkuat komitmen kita untuk peduli pada sesama demi merawat kemanusiaan," kata dia.

Fachrul menambahkan, semangat kemanusiaan dalam beragama sangat dibutuhkan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di Tanah Air.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Apresiasi

Menteri Agama Fachrul Razi (kanan) menyampaikan pendapatnya saat diskusi panel III Rakornas Indonesia Maju antara Pemerintah Pusat dan Forkopimda di Bogor, Rabu (13/11/2019). Panel III itu membahas pembangunan sumber daya manusia. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ia mengapresiasi langkah Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) dalam melakukan penyesuaian pelaksanaan Tawur Kesanga guna mencegah penyebaran Covid-19.

Tawur Kesanga dilakukan dengan melibatkan petugas dalam jumlah terbatas serta menjalankan panduan protokol pencegahan penularan virus corona.

"PHDI juga sudah mengeluarkan imbauan untuk tidak menggelar arak-arakan atau pawai ogoh-ogoh. Ini sangat baik dan patut diapresiasi," kata Purnawirawan Jenderal TNI kelahiran Banda Aceh itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya