Liputan6.com, London- Cesc Fabregas mengungkapkan masalah terbesar yang dihadapinya saat memutuskan untuk meninggalkan Arsenal pada 2011. Dia mengatakan keputusan itu diambil karena beban yang harus ditanggungnya saat itu begitu besar.
Dia mengaku tak punya partner main yang setara di Arsenal. Dia mengatakan hanya Robin van Persie dan Samir Nasri yang bisa mengimbangi kemampuannya.
Advertisement
Arsene Wenger memboyong Fabregas ke Arsenal pada 2003. Wenger begitu yakin dengan pemuda jebolan La Masia saat itu.
Dia pun masuk dalam sejarah pemain termuda yang pernah menjadi starter untuk Arsenal. Dia tampil sebanyak 303 kali sepanjang karier 8 tahunnya di Arsenal.
Dia berhasil mencuri hati fans Arsenal karena umpan-umpannya yang akurat. Namun dia membelot untuk pulang ke klub masa kecil, Barcelona.
Minim Trofi
Gagal meraih trofi menjadi salah satu alasan Cesc Fabregas memilih untuk hengkang. Selama 8 tahun, dia hanya bisa meraih satu trofi Piala FA.
Fabregas mengaku merasa kesepian di Arsenal. Saat memutuskan pergi, dia merasa The Gunners sulit bersaing dengan klub-klub besar di Eropa.
"Saya kapten tim dan saya merasakan tekanan. Saya harus memimpin tim ini untuk memenangkan sesuatu. Saya memberikan segalanya. Terkadang saya pulang rumah setelah kalah dan menangis," katanya seperti dikutip Goal.com.
"Dalam dua atau tiga tahun terakhir, saya merasa hanya Robin dan Samir yang bisa mengimbangi saya. Ini bukan karena saya sombong, itu yang saya rasakan saat itu."
Advertisement
Ingin Hengkang
Karena sudah tak kuat menahan tekanan dan kebosanan, Fabregas memilih untuk pergi. Padahal, dia sempat ingin bertahan.
"Melihat kelakuan beberapa pemain membuat saya ingin mencoba sesuatu yang lain. Kalau bukan karena itu, saya mungkin tak akan hengkang saat itu," ujar Fabregas.