Liputan6.com, Jakarta Salah satu ujian besar pada fase kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah wabah Corona Covid-19. Jumlah kasusnya hingga artikel ini disusun mencapai 790. Belum berlalu badai Corona Covid-19, ujian lain datang. Ibunda Jokowi meninggal.
Ibunda Jokowi, Sudjiatmi Notomiharjo, meninggal di Solo, Jawa Tengah, pukul 16.45 WIB. Kepergian ibunda Jokowi meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar Presiden Republik Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Meski demikian, Presiden Jokowi meminta para menteri tetap bekerja menangani wabah Corona Covid-19. Keputusan ini membuat publik terenyuh. Tak sedikit yang meminta Presiden Jokowi mengambil jeda untuk melepas duka. Salah satunya, seniman Sudjiwo Tedjo.
Libur 3 Harian
Sudjiwo Tedjo menyampaikan usulan itu di medsos, Rabu (25/3/2020) malam. Lewat akun Twitter terverifikasi miliknya, bintang film Mangkujiwo dan Tendangan Dari Langit berempati pada musibah yang menimpa Presiden Jokowi.
“Gimana kalau Pak Jokowi kita usulkan libur 3 harian. Penghadapan wabah Corona selama itu biar dipimpin Wapres Ma’ruf Amin,” ungkap seniman yang menyebut dirinya Jack Separo Gendeng itu. Usulan ini disampaikan Sudjiwo Tedjo bukan tanpa alasan.
Advertisement
Enggak Bisa Ngapa-ngapain
Ia mengaku tak tahu adakah hukum tata negara yang mengatur libur untuk seorang presiden jika keluarganya berpulang. “Aku ndak ngerti hukum tata negara tentang boleh/tidaknya RI-1 libur. Aku hanya mengalami beratnya anak laki-laki ditinggal ibu. Sugeng Tindak (selamat jalan -red.) Bu Sudjiatmi N,” papar sang pelantun “Pada Suatu Ketika.”
Sudjiwo Tedjo lantas menggambarkan pedihnya ditinggal ibu 26 tahun silam. “Aku praktis enggak bisa ngapa-ngapain waktu ibuku, Soelastri, kondur (berpulang -red.) 1994,” imbuhnya.
Secara Mental Memang Berat
Hingga artikel ini disusun, status teks Sudjiwo Tedjo ditwit ulang lebih dari 9 ribu kali. Hampir 18 ribu orang menyukai. Ratusan orang merespons usulannya. Mayoritas, setuju RI-1 diberi jeda untuk menenangkan hati maupun pikiran. Selain itu, warganet berbagi cerita beratnya ditinggal ibu untuk selamanya.
“Secara mental ancene (memang) ditinggal ibu luweh (lebih) shock, Mbah. Suwi marine (lama pulihnya). Kui aku. Nek presiden yo bedo kapasitase pastinelah (Itu saya, kalau Presiden beda kapasitas tentunya). Mugo2 ae beliau diparingi ketabahan ngadepi cobaan lan tambah diangkat derajate, Mbah (semoga saja beliau diberi ketabahan menghadapi cobaan dan diangkat derajatnya). Perkara ilmu tata negara iso (bisa) dikesampingkan dengan alasan kemanusiaan,” ujar seorang warganet.
Advertisement
Mau Menangis Tapi Tak Bisa
Yang lain menimpali, “Setuju. apalagi di saat genting kayak begini pikiran beliau banyak malah takut bikin beliau drop.” Seorang warganet terkenang beratnya ditinggal ibu.
“Extremely heavy (amat sangat berat). Enggak bisa ngapa-ngapain, hilang arah, mau menangis tapi enggak bisa nangis. Semoga tabah Pak Jokowi,” ia menggambarkan.