RS Darurat Wisma Atlet Tak Terima Pasien Anak di Bawah 15 Tahun

Menurut Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiono, RS Darurat Wisma Atlet ini hanya menerima pasien yang memiliki gejala ringan hingga sedang.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 26 Mar 2020, 10:49 WIB
Foto dari atas memperlihatkan Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Jumat (20/3/2020). Pemerintah akan mengubah fungsi Wisma Atlet Asian Games sebagai rumah sakit darurat khusus penanganan virus corona (Covid-19) sehingga bisa dipakai pada Senin (23/3/2020). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiono menyatakan, RS Darurat Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat tak menerima pasien anak dengan usia di bawah 15 tahun.

"Di dalam penerimaan pasien, RS Darurat ini hanya usia 15 tahun ke atas. Untuk anak-anak tidak kita terima," ujar Eko di Graha BNPB, Jakarta Pusat, Kamis (26/3/2020).

Selain anak berusia di bawah 15 tahun, RS Darurat Covid-19 juga tak menerima pasien yang sudah memiliki penyakit penyerta, atau kumorbid. Sebab, RS Darurat Wisma Atlet ini didirikan dengan sistem limitasi kontak dengan petugas medis.

"Termasuk ada pasien yang gejalanya ringan namun ada kumorbid, maka dirujuk ke RS Sulianti Saroso, atau RSUP Persahabatan," kata dia.

"RS (Wisma Atlet Kemayoran) ini menerapkan sistem self handling, self karantina, limitasi kontak dengan petugas," Eko menambahkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Hanya Terima Pasien Gejala Ringan hingga Sedang

Presiden Joko Widodo meninjau ruang perawatan Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Presiden memastikan bahwa rumah sakit darurat ini siap digunakan untuk karantina dan perawatan pasien Covid-19. (Kompas/Heru Sri Kumoro/Pool)

Menurutnya, RS Darurat ini hanya menerima pasien yang memiliki gejala ringan hingga sedang. Jika selama masa karantina di RS Darurat pasien dengan gejala ringan dan sedang tersebut memperlihatkan gejala yang tinggi, maka akan dirujuk ke RS rujukan.

"Kalau gejalanya makin berat maka akan kami limpahkan ke RS rujukan," kata dia.

Dia menyebut, RS Darurat ini sejatinya dibuat untuk menampung pasien yang berada di wilayah Jabodetabek. Namun menurutnya, saat hari pertama RS Darurat ini dibuka, ada pasien yang datang dari wilayah lain, seperti Surabaya, dan Semarang.

"Namun tetap kami akan menerima," kata dia.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya