Liputan6.com, Jakarta - Ada kabar dari salah satu destinasi wisata dunia yang awalnya terpaksa ditutup di tengah krisis corona COVID-19. Adalah Tembok Besar China yang sebagian kecilnya telah dibuka kembali untuk pengunjung mulai 24 Maret 2020.
Dilansir dari CNN Travel, Kamis, 26 Maret 2020, ini sekaligus momen tanda-tanda bahwa kehidupan di Negeri Tirai Bambu perlahan-lahan kembali normal usai berjuang dengan pandemi corona. Bagian Badaling dari Tembok Besar yang membentang dari Bei Liu Lou ke Nan Wu Lou Ban, dibuka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 16.00 waktu setempat.
Baca Juga
Advertisement
Sekitar 70 kilometer dari Beijing, lokasi itu menjadi bagian paling populer dari Tembok Besar China bagi para wisatawan. Hingga kemudian, para pejabat menetapkan batas 65 ribu pengunjung per hari pada Juni 2019.
Pejabat China mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka hanya akan mengizinkan 30 persen dari jumlah pengunjung ke daerah itu untuk sementara waktu. Untuk diizinkan masuk, pengunjung harus terlebih dahulu memesan tiket.
Pemesanan tiket untuk ke Tembok Besar China baik dari situs resmi Badaling Great Wall atau melalui aplikasi WeChat China. Kemudian, setelah tiba di Tembok Besar, suhu mereka akan diperiksa.
Pengunjung harus memiliki kode QR Kesehatan terdaftar, sistem melalui aplikasi AliPay atau WeChat yang terhubung ke kartu ID mereka yang menunjukkan warna hijau, atau sehat, sebelum diizinkan masuk.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Syarat-Syarat Masuk
Pengunjung juga harus mengenakan masker dan berjarak setidaknya satu meter dari satu sama lain setiap saat. Staf medis dan personel militer aktif masuk gratis, tetapi juga harus mengikuti serangkaian aturan yang sama.
Harga tiket masuk destinasi populer ini seharga 35 Yuan China atau setara Rp80 ribu selama off-peak season yang berakhir 30 Maret. Lalu tiket seharga 40 Yuan China atau setara Rp92 ribu selama peak season dari 1 April hingga 1 Oktober.
Semua bagian lain dari Tembok Besar tetap ditutup seperti halnya kereta gantung dan Museum Tembok Besar Cina di Badaling. Biasanya, lebih dari 10 juta orang mengunjungi Tembok Besar setiap tahun.
Situs Warisan Dunia UNESCO ditutup untuk pengunjung pada 25 Januari 2020 ketika pandemi virus corona mulai meningkat. Banyak situs lain di seluruh China tetap ditutup, termasuk kompleks Kota Terlarang di Beijing dan Shanghai Disneyland.
Advertisement