Liputan6.com, Medan Terkait penyebaran virus corona COVID-19 yang semakin mengkhawatirkan, PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional I Sumatera Utara (KAI Divre I Sumut) mengurangi sejumlah perjalanan Kereta Api (KA) keberangkatan dari Stasiun Medan menuju Binjai.
Vice President PT KAI Divre I Sumut, Daniel Johannes Hutabarat mengatakan, hal ini sesuai dengan kebijakan pemerintah, masyarakat diminta mengurangi mobilitas. Terhitung mulai Rabu, 25 Maret 2020, perjalanan KA dari Stasiun Medan menuju Binjai mengalami penyesuaian berupa pengurangan operasional.
"Dalam kurun waktu 7 hari, terhitung mulai tanggal 25 sampai 31 Maret 2020 terdapat 8 KA yang mengalami pembatalan perjalanan," kata Daniel, Kamis (26/3/2020).
Baca Juga
Advertisement
Diungkapkan Daniel, PT KAI Divre I Sumut terus berupaya melakukan pengaturan agar para pengguna KA tetap memiliki jarak tertentu dalam upaya pembatasan sosial (social distancing). Untuk penumpang KA Sri Lelawangsa saat ini juga tidak sepadat waktu normal.
"Jadwal KA yang dibatalkan merupakan jadwal dengan okupansi volume penumpang yang tidak padat," ungkapnya.
Kebijakan pengurangan jadwal perjalanan KA akan terus dievaluasi sesuai dengan perkembangan dan situasi di lapangan, seiring upaya pencegahan penyebaran virus corona COVID-19 yang terus dilakukan PT KAI Divre I Sumut.
"Meski terdapat pengurangan jadwal, kita tetap memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang yang membutuhkan transportasi kereta api, dengan segala protokol pencegahan COVID-19," sebutnya.
Saksikan juga video pilihan berikut:
Plt Wali Kota Medan Tinjau Stasiun Kereta Api
Guna mengantisipasi penyebaran virus corona COVID-19, Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, meninjau Stasiun Kereta Api Kota Medan. Peninjauan dilakukan untuk memastikan stasiun telah menerapkan langkah-langkah pencegahan.
Upaya pencegahan penyebaran virus corona COVID-19 diantaranya melakukan pengukuran suhu tubuh penumpang pada saat boarding, melarang penumpang yang memiliki suhu tubuh diatas 37,5 derajat celcius untuk melakukan perjalanan dengan kereta api, menyediakan hand sanitizer, dan membuat jarak aman.
"Pastikan semua calon penumpang diukur suhu tubuhnya. Jika ada kedapatan calon penumpang yang memiliki suhu tubuh di atas 37,5 celcius agar segera dirujuk ke rumah sakit terdekat untuk langsung ditangani oleh tenaga medis," sebut Akhyar.
Akhyar juga memastikan stasiun telah tersedia tempat cuci tangan dengan air mengalir dilengkapi dengan sabun. Mencuci tangan merupakan bagian penting dari pencegahan. Akhyar terus mengingatkan agar senantiasa menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan setiap memegang benda terutama saat berada di area publik.
"Tangan menjadi pintu masuknya virus corona ke dalam tubuh. Salah satu pencegahannya adalah memastikan tangan kita tetap bersih dan steril. Jaga terus jarak dan kurangi bersentuhan tangan dengan orang lain untuk sementara waktu," tandasnya.
Advertisement