Liputan6.com, Jakarta - Bank Mandiri terus mengembangkan solusi transaksi elektronik bagi segmen korporasi, salah satunya lewat Mandiri Cash Management (MCM).
Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan mengatakan, MCM dapat bantu korporasi dalam mengelola dan memantau aktivitas dana masuk (collection), dana keluar (payment) dan likuiditas rekening kelolaan secara real time online selama wabah pandemi virus corona Covid-19.
Advertisement
"Dalam kondisi pandemi Covid-19 dimana individu dituntut tetap produktif dalam bekerja dari rumah seperti saat ini, terutama dalam operasional dan pengelolaan keuangan, MCM akan sangat membantu nasabah perusahaan karena dapat diakses dari manapun dan kapanpun, serta ditunjang fitur-fitur yang dibutuhkan nasabah," ungkapnya, Kamis (26/3/2020).
Dia menambahkan, saat ini MCM telah memiliki berragam fitur seperti layanan transfer domestik dan intenasional, pembayaran tagihan, monitoring aktivitas transaksi, serta otorisasi bertingkat yang dilengkapi dengan teknologi keamanan terkini.
Menurutnya, tunjangan fitur Bank Mandiri tersebut telah membantu MCM semakin diminati para pelaku usaha. Berdasarkan data yang dimilikinya, jumlah pengguna MCM kini bertambah hingga mencapai 450 ribu perusahaan.
"Itu sejalan dengan pertumbuhan nilai transaksi sebesar Rp 1.303 triliun atau naik 16 persen dari periode yang sama tahun lalu yaitu Februari 2019," sambung dia.
Strategi Kompetisi
Rully menuturkan, produk ini juga menjadi bentuk strategis dukungan Bank Mandiri kepada nasabah korporasi dalam memenangkan persaingan usaha dan meningkatkan nilai tambah melalui efisiensi serta efektifitas aktivitas keuangan yang meningkatkan ketepatan pengambilan keputusan bisnis.
"Meski kondisi dunia usaha global dan domestik saat ini tertekan oleh dampak finansial akibat pandemi Covid-19, kami optimis solusi-solusi cash management Bank Mandiri salah satunya seperti MCM tetap menjadi pilihan utama nasabah korporasi untuk membantu pengelolaan keuangan," tuturnya.
Advertisement