Liputan6.com, Kebumen - Selayaknya adat Jawa, keluarga mempelai pernikahan menjamu tamu undangan dalam acara resepsi usai akad nikah. Mereka menyuguhkan hidangan terbaik di bawah tarub yang didekorasi dengan indah.
Tak jarang, ritual adat mengawali resepsi pernikahan. Seperti di Jawa, ada proses siraman, sungkeman, midodareni, srah-srahan, balangan gantal, dan wijikan.
Sang manten pun berjalan beriringan dalam proses kanten asto layaknya raja dan ratu menuju pelaminan. Tetapi, di tengah mewabahnya Corona Covid-19, keluarga mempelai pernikahan mesti legowo.
Baca Juga
Advertisement
Maklumat Kapolri, dengan tegas melarang kegiatan yang mengundang kerumunan warga. Seperti di Kebumen, Jawa Tengah, dua acara resepsi pernikahan harus ditunda, demi mencegah penyebaran virus corona Covid-19.
Keluarga Imam Shahroni yang akan menggelar resepsi pernikahan pada Sabtu, 28 Maret 2020 pun menunda prosesi sakral tersebut. Polsek Puring bersama perwakilan Pemerintah Kabupaten Kebumen turun memberikan arahan kepada mereka.
"Demi kebaikan bersama, pesta pernikahan untuk sementara ditunda dulu. Termasuk Pak Imam Shahroni, ia sepakat dengan pemerintah untuk menunda pesta pernikahan," kata Kapolsek Puring, AKP Suwarto pada Kamis, 26 Maret 2020.
Keluarga Shahroni pun ikhlas alias legowo, demi kepentingan masyarakat bersama mereka mengalah. Resepsi pernikahan ditunda sampai kondisi wabah Corona Covid-19 membaik.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Resepsi Pernikahan di Bonorowo Ditunda
Di Desa/Kecamatan Bonorowo, Kebumen terjadi hal serupa. Resepsi pernikahan ditunda. Hanya saja, keluarga Rustadi yang menggelar hajatan pernikahan telah mempersiapkan segala sesuatunya.
Lokasi pelaminan telah didekor. Suguhan makanan pun telah berjajar di meja, lengkap dengan pernak-pernik kursi meja yang disarungi kain.
Para tamu undangan pun telah datang hendak mengucapkan selamat kepada mempelai. Namun, meski telah mempersiapkan segala sesuatunya, keluarga Rustadi harus ikhlas menunda pesta pernikahan.
Kapolsek Bonorowo, Iptu Ibnu Sarjono turun langsung ke lokasi pernikahan memberikan sosialisasi. Sebisa mungkin tidak ada acara yang mengundang masyarakat berkumpul dalam satu tempat secara bersamaan.
Tentu saja, arahan itu tentang meredam bahayanya penyebaran Covid-19 yang bisa dengan cepat menular. Kewaspadaan warga dibangun, tidak cukup dengan himbauan tertulis, petugas harus turun, berbicara dari hati ke hati.
"Kami sampaikan baik-baik. Dari hati ke hati, akhirnya resepsi pernikahan bisa ditunda untuk sementara waktu. Alhamdulillah, warga masyarkat di sini semua kooperatif," kata Kapolsek Bonorowo.
Usai memberi arahan, para tamu dengan tertib meninggalkan lokasi pernikahan. Keluarga pun, mau tidak mau, mengemasi semua piranti resepsi pernikahan untuk ditunda dikemudian hari.
Advertisement