Liputan6.com, Meksiko - Gubernur Puebla, Meksiko Miguel Barbosadi mengatakan bahwa orang-orang miskin "kebal" dari Virus Corona COVID-19.
Selama sambutannya yang disiarkan langsung di situs pemutar video dan Facebook, Gubernur Luis Miguel Barbosa mengajukan pertanyaan, menanyakan kepada wartawan orang-orang mana yang terinfeksi Corona COVID-19 saat ini?
Baca Juga
Advertisement
"Mayoritas adalah orang-orang kaya, Anda tahu mengapa?"
Lalu ia menjawab pertanyaannya sendiri; "Jika kamu kaya kamu berisiko, tetapi jika kamu miskin, tidak, yah kita miskin, kita kebal."
Dikutip dari laman CNN, Jumat (27/3/2020) tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan efek Virus Corona COVID-19 pada orang berbeda karena status ekonomi.
Pernyataannya memicu kegemparan di media sosial, dengan banyak orang mempertanyakan mengapa pejabat pemerintah menyebarkan informasi yang sebenarnya tidak memiliki dasar.
Barbosa mencatat bahwa banyak dari mereka yang tertular virus baru-baru ini bepergian, menunjukkan hubungan antara kekayaan dan perjalanan.
Dari 475 kasus Meksiko yang dikonfirmasi tentang virus sejauh ini, sekitar 75 persen terhubung dengan perjalanan internasional menurut statistik kesehatan federal. Hingga Kamis sore, 44 orang dinyatakan positif mengidap Corona COVID-19 di Puebla.
Ditanya tentang komentar pada konferensi pers hari Kamis, Barbosa menolak berkomentar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Presiden Juga Menuai Kritik
Presiden Meksiko, Andrés Manuel López Obrador, baru-baru ini juga menuai kritik atas apa yang oleh para kritikus disebut sikap acuh tak acuh terhadap wabah Corona COVID-19.
Ketika pandemi menyebar ke seluruh dunia, baru-baru ini López Obrador tidak mempraktikkan jarak sosial dan meremehkan ancaman virus, menyuruh banyak keluarga untuk hidup seperti biasanya.
Dia telah mengubah nadanya selama beberapa hari terakhir, karena jumlah kasus Meksiko meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 20 Maret, mendesak orang untuk aman dan tetap di rumah.
Pemerintah federal Meksiko juga telah meningkatkan langkah-langkah pencegahan baru-baru ini. Memulai apa yang disebutnya Tahap dua dari respons krisisnya, pemerintah telah menutup sekolah, menutup kantor-kantor federal yang tidak penting, dan mendorong orang untuk tinggal di rumah dan jaga jarak.
Advertisement