Liputan6.com, Jakarta Masyarakat terus menerus diingatkan untuk melakukan jaga jarak fisik untuk mencegah penyebaran COVID-19. Pemerintah mengingatkan setidaknya ada jarak hingga dua meter ketika satu sama lain melakukan komunikasi sosial.
"Droplet atau percikan ludah, percikan lendir pada saat orang sakit ini sedang bersin, sedang batuk, itu bisa menyebar merata pada radius sampai dengan satu setengah meter," kata Achmad Yurianto, juru bicara penanganan COVID-19 di Indonesia, ditulis Jumat (27/3/2020).
Advertisement
Dalam konferensi persnya di Jakarta pada Kamis kemarin, jarak inilah yang harus dipatuhi oleh orang-orang untuk mencegah penularan virus corona penyebab COVID-19.
"Jarak itulah yang harus kita jaga lebih dari satu setengah meter atau lebih gampang lagi adalah kurang lebih dua meter inilah yang harus kita pertahankan," kata Yuri.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini
Saling Melindungi
Yuri kembali menegaskan bahwa tidak semua orang yang membawa virus corona terlihat sakit. Seringkali, ditemukan pasien yang tak bergejala atau hanya sakit ringan.
Maka dari itu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan ini juga meminta agar masyarakat mau dan bisa saling mengingatkan orang di sekitarnya untuk mematuhi ini.
"Kalau tidak maka upaya untuk melindungi orang lain yang tidak sakit agar tetap sehat atau upaya untuk melindungi orang sakit agar tidak menularkan penyakitnya ke orang lain tidak bisa berjalan dengan baik," ujarnya.
"Mari kita saling melindungi. Melindungi siapa pun yang ada di sekitar kita. Kita lindungi keluarga kita, kita lindungi orang lain, dengan cara menjaga jarak ini," Yuri menambahkan.
Advertisement