Stok Nasional APD Tersisa 19 Ribu Setelah Distribusi

Kolonel Infantri Aditya Nindra Pasha umumkan stok nasional Alat Pelindung Diri (APD) tersisa 19 ribu buah. Jumlah ini terhitung setelah distribusi ke berbagai wilayah di Indonesia.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 27 Mar 2020, 11:14 WIB
Pekerja memakai pakaian untuk Alat Pelindung Diri (APD) tenaga medis di kawasan Penggilingan, Jakarta, Kamis (26/3/2020). Harga yang dijual untuk APD bekisar antara Rp 45.000 untuk jenis pakaian sekali pakai dan Rp 75.000 untuk pakaian yang bisa dicuci. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Kolonel Infantri Aditya Nindra Pasha umumkan stok nasional Alat Pelindung Diri (APD) tersisa 19 ribu buah. Jumlah ini terhitung setelah distribusi ke berbagai wilayah di Indonesia.

“Setelah terbagi ke berbagai wilayah, stok cadangan nasional masih ada 19 ribu APD,” kata Aditya dalam konferensi pers, BNPB, Jakarta Jumat (27/3/2020).

Menurutnya, Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah membantu mendistribusikan APD ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.  

Setelah melakukan penyimpanan, TNI mendistribusikan APD di antaranya ke wilayah Provinsi Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak Video Berikut Ini:


Dua Skema Penyaluran

Pendistribusian APD dilakukan dalam dua skema. Skema pertama dari provinsi ke gugus tugas di wilayah masing-masing. Kemudian skema kedua dari wilayah didistribusikan lagi ke daerah yang sulit dijangkau.

Daerah yang sulit dijangkau dalam hal ini adalah Papua, Papua Barat, dan wilayah perbatasan. TNI membantu mendukung dengan kendaraan pengangkut dan jika ada kesulitan transport.

“Kami mengirimkan penghubung dari wilayah ke gugus tugas agar proses bisa lebih cepat dan kebutuhan di tiap daerah bisa terpenuhi.”

Aditya menambahkan, “Seluruh provinsi yang belum mendapat APD, hari ini provinsi akan mendirtibusikan. Prioritas yang akan mendapat APD adalah wewenang gugus tugas daerah masing-masing, mereka punya data tentang spot-spot yang sangat membutuhkan.”

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya