Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan bahwa negara-negara G-20 telah sepakat untuk bersama-sama mengatasi resesi yang terjadi akibat pelemahan ekonomi global. Seperti diketahui, ekonomi dunia saat ini diprediksi akan buruk akibat pandemi virus Corona Covid-19.
"(Anggota G-20) bersama-sama akan menggunakan instrumen masing-masing negara maupun mendukung agar trade bisa berjalan dengan baik sehingga ekspor-impor bisa berjalan," kata Menteri Sri Mulyani usai mendampingi Presiden Joko Widodo dalam KTT Virtual G-20, seperti ditulis Kamis (27/3/2020).
Advertisement
Menteri Sri Mulyani mengatakan di Indonesia sendiri pemerintah tengah memperkuat rantai pasokan di sektor perdagangan. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat kondisi perdagangan khususnya ekspor Indonesia.
Menurutnya di tengah situasi saat ini suplai alat kesehatan sangat dibutuhkan oleh negara-negara lain. China sendiri tengah memperkuat produksi alat kesehatan untuk disuplai ke negara-negara terdampak.
"Indonesia yang memiliki kapasitas produksi alat kesehatan juga akan melakukan percepatan sehingga memungkinkan terjadinya suplai chain," kata dia.
Sebelumnya, Sri Mulyani mengatakan, Indonesia sendiri telah merespons kondisi pelemahan ekonomi global dengan mengeluarkan berbagai kebijakan. Hal itu dilakukan agar ekonomi domestik tidak tertekan lebih jauh akibat adanya virus Corona.
"Untuk Indonesia kita akan lakukan instrumen bersama-sama dengan BI, OJK dan seluruh instrumen di bidang ekonomi," kata dia.
Relaksasi
Untuk meminimalisir dampak buruk dari penyebaran virus Corona ke ekonomi Indonesia, pemerintah sudah merelaksasi kebijakan moneter dan fiskal. Di mana saat ini sedang memfinalkan berbagai paket stimulus ekonomi.
"Saat ini kami sedang memfinalkan seluruh paket yang sudah disampaikan beberapa pihak dan KL pemda, untuk bisa formulasikan kebijakan fiskal yang tepat termasuk paket ketiga dan keseluruhan untuk bisa dukung penanganan covid-19," kata dia.
Di sisi lain pemerintah juga berencana untuk melebarkan defisit APBN. Hal itu dilakukan untuk menekan dampak buruk dari mewabahnya virus corona.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement