KAI Siap Kembalikan Uang Tiket 100 Persen jika Mudik Dilarang

Hingga kini sudah ada 6.223 tiket kereta untuk mudik yang dibatalkan oleh penumpang.

oleh Tira Santia diperbarui 27 Mar 2020, 15:00 WIB
PT KAI Daop 8 Surabaya (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) sudah melakukan persiapan pengembalian tiket jika pemerintah mengeluarkan imbauan untuk melarang mudik Hari Raya Idul Fitri nanti.

Executive Vice President (EVP) I PT KAI Daerah Operasi I Jakarta Dadan Rudiansyah, mengatakan hingga kini sudah ada 6.223 tiket mudik yang dibatalkan. Padahal sebelumnya PT KAI sudah menyiapkan 879.736 tempat duduk untuk masa angkutan Lebaran (14 Mei-4 Juni 2020).

“Sudah jual tiket, posisi penjualan tiket tanggal 20 Maret itu 37,08 persen atau 326.188 tiket yang terjual, tapi sejak 21 Maret pemesanan tiket angkutan Lebaran dihentikan,” kata Dadan kepada Liputan6.com, Jumat (27/3/2020).

Ia menyebut hingga 27 Maret tiket yang terjual menjadi 319.965 tiket, karena untuk hari ini saja ada 2000 tiket yang dibatalkan. Sebelumnya, pihak KAI sudah membuka pemesanan tiket 90 hari sebelum lebaran.

“Ditarik mundur 90 hari sudah kita buka untuk Lebaran, kemarin tanggal 21 Maret kita tutup. Karena koordinasi ada kemungkinan lebaran itu ada imbauan larangan, upaya kita antisipasi saja, itu juga belum putuskan,” ujarnya.


Pembatalan Bisa Melalui Online

Suasana di Stasiun Sidareja, Cilacap, wilayah KAI Daop 5 Purwokerto. (Foto: Ridlo untuk Liputan6.com/Galoeh Widura)

Selanjutnya, ia menegaskan kalau KAI siap mengembalikan tarif tiket 100 persen kepada konsumen yang sudah memesan tiket dan membayarnya. Menurut Dadan, pembatalan bisa dilakukan melalui online saja, agar tidak terjadi kerumunan di stasiun.

Pihaknya memang sengaja menutup pemesanan tiket angkutan mudik, untuk berjaga-jaga apabila ada himbauan larangan tidak boleh mudik oleh pemerintah, sehingga PT KAI sudah mulai mengembalikan tarif tiket ke konsumen mulai dari sekarang, supaya tidak terjadi penumpukan pembatalan.

“Ancang-ancang supaya nanti kalau terlalu banyak yang terjual bisa chaos (kacau), karena agar tidak melonjak makannya kita tutup dulu. Kita siap mengembalikan semua 100 persen,” katanya.

Selain itu, apabila tidak ada larangan mudik, maka pihak KAI pun akan tetap beroperasi. Namun, disesuaikan antara jarak penumpang dengan penumpang lainnya agar tidak berdekatan.

“Misalnya tetap jalan tapi tidak penuh. Kita menyesuaikan dengan distancing-nya terjaga,” pungkasnya.


Cegah Penyebaran Corona, KAI Hentikan Sementara Angkutan Hewan

Ilustrasi kereta api barang. (via: supplychainindonesia.com)

PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) melakukan penyemprotan cairan disinfektan di seluruh gudang, terminal dan lingkungan kerja unit angkutan barang guna mencegah penyebaran virus Corona. Selain itu, KAI juga menghentikan sementara bisnis pengangkutan binatang.

Adapun kegiatan tersebut dilakukan secara bersamaan di seluruh daerah kerja Angkutan Barang Daop dan Divre.

"Kegiatan ini dilakukan untuk menjamin pasokan logistik melalui kereta barang aman dan lancar serta tidak terganggu wabah Covid-19," ujar VP Public Relations KAI Yuskal Setiawan di dalam keterangan persnya, Jumat (27/3/2020).

Kegiatan ini juga sebagai bukti bahwa KAI tak hanya fokus dalam higienitas angkutan penumpang, namun juga angkutan barang. Protokol pencegahan virus Corona juga sudah diterapkan di seluruh wilayah kerja KAI.

Sebagai informasi, area yang menjadi objek penyemprotan disinfektan adalah kantor angkutan barang, loket ekspeditur di stasiun, terminal, gerbong barang, gudang serta barang yang datang dan akan diangkut.

Khusus untuk angkutan hewan, KAI menghentikan layanan tersebut sementara untuk mencegah penyebaran virus corona melalui kereta.

"Selain itu, KAI juga membekali petugas dan ruang kerja dengan masker, sarung tangan, hand sanitizer, thermo gun serta wastafel portavle sehingga kebersihan tetap terjaga," kata Yuskal.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya