Pemerintah Imbau Masyarakat Makan Buah dan Sayur sebagai Pengganti Multivitamin

Pemerintah meminta masyarakat tidak panik dengan memborong multivitamin di toko-toko atau apotek.

oleh Yopi Makdori diperbarui 27 Mar 2020, 16:19 WIB
Juru Bicara Indonesia untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto memberikan keterangan terkait corona di Kantor Presiden, Komplek Istana, Jakarta, Jumat (6/3/2020). 25 orang ini kita lakukan pemeriksaan virus karena tidak seluruhnya kontak dekat tapi event yang sama. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau Covid-19, Achmad Yurianto, mengimbau masyarakat agar tidak memborong multivitamin di supermarket maupun apotek. Pasalnya, menurut dia, kandungan vitamin juga banyak ditemui dalam sayur dan buah.

"Tidak kemudian harus panik dengan membeli multivitamin di toko, di apotek. Karena pada hakekatnya kita kaya dengan buah-buahan, kita kaya dengan sayur-mayur. Dan semuanya pasti mengandung vitamin yang kita butuhkan," kata Achmad Yurianto dalam video konpers, Jumat (27/3/2020).

Yurianto menyebutkan, cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh di tengah pandemi virus corona adalah dengan cara mengonsumsi makanan bergizi yang sarat akan vitamin. Namun, bukan berarti masyarakat harus membeli multivitamin dalam kemasan.

"Makanlah buah dan sayur yang cukup. Tidak harus buah impor, apa pun buah itu mengandung gizi yang baik, mengandung vitamin yang cukup," ungkapnya.

Menurut dia, makan makanan yang bergizi dan kaya vitamin menjadi prasyarat saat tengah melakukan isolasi mandiri di tengah bencana virus Corona atau Covid-19.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Konsultasi Kesehatan Online

Ilustrasi konsultasi dokter online | unsplash.com/@annademy

Yurianto pun meminta masyarakat agar rutin melakukan monitoring pribadi maupun konsultasi dengan tenaga kesehatan.

"Tidak harus keluar rumah untuk datang ke puskesmas, tidak harus keluar rumah untuk datang ke rumah sakit," ungkapnya.

Saat ini, kata dia, banyak sekali platform untuk melakukan konsultasi. Bahkan langsung dengan mereka yang ahli.

"Kita tahu banyak sekali yang bisa dihubungi, 119 kemudian Halo Kemenkes 1500567 ataupun di media online yang lain," bebernya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya