Pemerintah: Virus Corona Hancur dengan Cuci Tangan Pakai Sabun

Dilaporkan hingga saat ini, ada 1.046 orang Indonesia terinfeksi virus Corona Covid-19 pada Jumat (27/3/2020).

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 27 Mar 2020, 17:30 WIB
Ilustrasi mencuci tangan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Juru bicara pemerintah untuk penanganan Corona Achmad Yurianto mengatakan, masyarakat sangat berperan besar dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.

Dilaporkan hingga saat ini, ada 1.046 orang di Indonesia terinfeksi virus Corona per Jumat (27/3/2020).

Pria yang akrab di sapa Yuri itu menjelaskan, proses penularan Covid-19 masih berlangsung tinggi di masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan angka terinfeksi yang mengalami kenaikan signifikan.

Oleh karena itu, harus ada upaya yang harus dilakukan untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19. Di antaranya menjaga jarak dengan orang lain lain minimal 1,5 meter.

"Baik di rumah maupun di luar rumah, jaga jarak," ujar Yuri saat konferensi pers di Gedung BNPB Jakarta Timur, Jumat (27/3/2020).

Kemudian, lanjut dia, tanamkan perilaku hidup bersih juga menjadi salah satu kuncinya. Yuri menegaskan, biasakan mencuci tangan dengan sabun.

"Tidak perlu cari sesuatu yang sulit karena sudah dibuktikan virus Corona ini mudah hancur kena sabun, deterjen. Tidak ada alasan tidak punya hand sanitizer buat cuci tangan, cuci tangan pakai sabun, ini jadi penting," kata Yuri.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Rapid Test Sedang Dilakukan

Petugas menunjukkan hasil tes cepat (rapid test) pendektesian COVID-19 kepada tenaga medis di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (25/3/2020). Pemeriksaan hanya diperuntukan bagi tenaga medis seluruh puskesmas, dan rumah sakit yang ada di Kota Bekasi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Menurut Yuri, saat ini pemerintah juga sedang melakukan skrining Kesehatan ke kelompok yang rentan tertular.

Sebanyak 500 ribu kit atau alat tes cepat (rapid test) virus Corona disebar ke seluruh provinsi untuk mendeteksi keberadaan virus mematikan itu di tubuh masyarakat. Walaupun, rapid test bukan untuk menegakkan diagonsa.

"Kita tetap waspada betul rapid test tidak beri jaminan kita ga sakit," tegas Yuri.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya