Liputan6.com, Cirebon - Kabar baik datang dari pasien positif covid-19 warga Kabupaten Cirebon. Pasien yang saat ini diisolasi di RSD Gunung Jati tersebut berangsur membaik.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nanang Ruhyana mengatakan, pasien nomor 10 sudah nampak sehat. Namun, kata dia, pasien belum dapat dipulangkan karena hasil laboratorium Litbangkes pemeriksaan swab kedua belum keluar.
Baca Juga
Advertisement
"Berangsur membaik sekarang kondisi fisiknya itu laporan yang kami terima dari tim medis," ujar dia, Jumat (27/3/2020).
Nanang menyebutkan, pasien Covid-19 harus menjalani dua kali pemeriksaan swap. Pada swap pertama, hasil lab menunjukkan dirinya positif.
Tenaga medis kembali melakukan pemeriksaan swap untuk kedua kalinya. Pada pemeriksaan kedua kali ini, pihak rumah sakit belum menerima hasil lab.
"Sejauh ini masih dianggap sebagai pasien Covid-19 karena hasil lab pertama positif. Tapi, kalau kondisinya membaik bisa saja negatif dan akhirnya sembuh," kata Nanang.
Dia memastikan, hingga saat ini di Kabupaten Cirebon hanya ada satu pasien positif covid-19.
Dia menyebutkan, total 126 orang tercatat sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) di Kabupaten Cirebon.
Dari jumlah itu, 23 orang di antaranya berstatus PDP. Sementara 103 orang lainnya berstatus ODP. Dalam penanganan PDP, tiga pasien di antaranya dinyatakan sudah selesai dan sehat.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Hasil Laboratorium
Sementara, 20 pasien sisanya masih dalam pengawasan. Kemudian empat pasien dirawat di ruang isolasi dua rumah sakit. Masing-masing tiga orang di RS Gunung Jati Kota Cirebon dan satu orang di RS Pelabuhan Cirebon.
"Sementara, 11 pasien diisolasi di RSUD Waled, dua orang di RSUD Arjawinangun, dan tiga orang di RS Mitra Plumbon," tuturnya.
Direktur RSD Gunung Jati Cirebon Ismail Jamaludin mengatakan kondisi pasien positif covid-19 masih menunggu hasil tes swab kedua dari litbangkes Kemenkes.
Dia mengaku banyaknya korban covid-19 menghambat adanya percepatan hasil lab litbangkes Kemenkes. Idealnya, hasil lab tersebut keluar lima hari setelah sampel dikirim.
"Ini mungkin saking banyaknya rumah sakit yang mengirim sampel swab jadi lama dan kami sudah ada satu minggu lebih belum mendapat hasil sampel swab kami tetap menunggu petugas kami siap menjemput hasil sampel," ujar Ismail.
Ismail menyebutkan, pasien tersebut sudah tidak menunjukkan gejala batuk, hingga sesak nafas. Bahkan, pasien sudah tidak mengalami batuk dan nafas sudah mulai normal.
Sementara itu, pasien hingga saat ini harus bersabar menunggu hasil uji lab litbangkes Kemenkes RI. Dia berharap ada solusi terkait proses uji lab yang dilakukan Kemenkes RI.
"Ya kalau semakin lama menunggu hasilnya pasien semakin menumpuk di rumah sakit. Berharap ada solusi apakah uji swab juga dilakukan di tingkat provinsi agar daerah yang jauh tidak perlu menghabiskan waktu dijalan hanya untuk mengirimkan sambel swab," ujar dia.
Advertisement