Pandemi Virus Corona Covid-19 Bikin Zlatan Ibrahimovic Pertimbangkan Pensiun

Zlatan Ibrahimovic saat ini membela klub raksasa Italia, AC Milan. Di sana ia mampu mencetak tiga gol dari delapan laga di Serie A.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 27 Mar 2020, 21:00 WIB
Penyerang AC Milan, Zlatan Ibrahimovic ingin pensiun karena virus corona. (Spada(/LaPresse via AP)

Liputan6.com, Milan - Adanya pandemik virus corona covid-19 membuat Zlatan Ibrahimovic galau. Striker berusia 38 tahun itu kabarnya bahkan mempertimbangkan untuk pensiun dalam waktu dekat.

Zlatan Ibrahimovic saat ini membela klub raksasa Italia, AC Milan. Di sana ia mampu mencetak tiga gol dari delapan laga di Serie A.

Sayangnya Serie A harus tertunda karena imbas virus corona. Ironisnya kelanjutan kompetisi pun masih dalam tanda tanya karena wabah yang masih menyebar masif di penjuru Italia.

Dilansir La Gazzetta, Ibrahimovic rupanya lelah dengan situasi ini. Ia ingin berhenti menjadi pemain dan melanjutkan karier sebagai pelatih.

Zlatan Ibrahimovic merasa perjalanan kariernya sebagai pemain selama 20 tahun akan menjadi modal bagus untuk menjadi pelatih. Apalagi ia selalu menyumbang gelar dalam tim yang dibelanya.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.


Karier Cemerlang

Pemain AC Milan, Rafael Leao dan Zlatan Ibrahimovic, setelah kemenangan 2-0 atas Cagliari (11/1/2020). (AFP/Miguel Medina)

Untuk mewujudkan ambisinya, Ibrahimovic telah meminta saran pada agennya, Mino Raiola. Dan kabarnya Raiola yang juga agen bagi Paul Pogba mendukung rencana pemain asal Swedia tersebut.

Raiola menilai Ibrahimovic sudah melewati masa emasnya. Sehingga kecil kemungkinan bakal direkrut oleh klub besar setelah AC Milan.

Tak hanya gemilang di level klub, Ibrahimovic juga pernah menjadi andalan di timnas Swedia. Dia mampu menyumbang 62 gol dari 116 laga untuk timnas.


Dampak Virus Corona Covid-19

Italia menjadi salah satu negara paling buruk terkena dampak virus corona covid-19. Ada 81 ribu orang yang terinfeksi dan jumlah kematian mencapai lebih dari delapan ribu orang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya